0 Comment
Ada Bahaya di Balik Kabar Bunuh Diri IdolaFoto ilustrasi seseorang yang mengalami depresi. (Thinkstock)

Jakarta -Bunuh diri orang populer dinilai sanggup 'menular' ke penggemarnya. Karena ini merupakan duduk masalah serius, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turun tangan untuk mengatasi sumber masalahnya.

Bunuh diri selebritas di dunia Barat dan Timur diikuti oleh kabar-kabar yang menyebar. Di sisi lain, sebagian dari anggota masyarakat mengalami kerentanan terhadap tindakan bunuh diri. Kondisi ini memungkinkan terjadinya peniruan bunuh diri atau 'copycat suicide'.

Copycat suicide disebut pula dengan istilah imbas Werther. Istilah ini diambil dari tokoh novel fiksi karya Johann Wolfgang von Goethe berjudul 'The Sorrow of Young Werther' (1774). Dalam novel itu, Werther bunuh diri. Ternyata, tindakan tokoh tidak konkret itu ditiru oleh orang-orang. Goethe sendiri kaget dengan ancaman yang ditimbulkan oleh karyanya.


Peristiwa pasca-matinya Kurt Cobain pada 8 April 1994 dinilai menjadi salah satu bukti imbas Werther di dunia nyata. Hal ini dijelaskan oleh David A Jobes dan kawan-kawan dalam 'The Kurt Cobain Suicide Crisis'. Cobain ialah personel paling menonjol dalam kelompok musik Nirvana. Penampilannya diikuti banyak anak muda. Dia menjadi idola. Namun di usia 27 tahun, Cobain bunuh diri. Ada luka shotgun di kepala mayit Cobain yang sudah berusia tiga hari dikala ditemukan. Darahnya mengandung heroin dan valium.

Ada Bahaya di Balik Kabar Bunuh Diri IdolaKurt Cobain (Getty Images)

Kontan saja, info bunuh diri Cobain menyebar ke seantero AS dan dunia. Duka mendalam tercurah dan meluas. Radio-radio terus memutar lagu Nirvana 24 jam. Televisi, khususnya MTV, menayangkan rekaman konser, wawancara, dan video musik. Penggemar-penggemar berkumpul di kediaman Cobain, meninggalkan ucapan dukacita dan bunga. Berita perihal kematiannya mendominasi halaman depan koran dan majalah, ibarat Newsweek dan People. Majalah Rolling Stone mencurahkan liputannya untuk membahas Cobain.

Di Kota Seattle, dua hari sehabis inovasi mayit Cobain, 7.000 orang begadang. Stasiun radio berkolaborasi dan menyeponsori acara itu.

Tujuh pekan usai Cobain bunuh diri, cowok 28 tahun penggemar Nirvana pulang dari program begadang. Sesampainya di rumah, cowok itu tewas alasannya ialah menjiplak persis bunuh diri Cobain. Inilah copycat suicide.



Di belahan Timur, gitaris kelompok musik speed metal X Japan berjulukan Hide (Hideto Matsumoto) ditemukan tewas pada 2 Mei 1998. Otoritas setempat menyatakan Hide bunuh diri, meski rekan-rekannya menyatakan itu bukan bunuh diri. Namun kabar bunuh diri menyebar dengan cepat ke seantero Negeri Matahari Terbit.

Mendengar kabar itu, para penggemar histeris. Fenomena copycat suicide terjadi. Gadis 14 tahun di Tokyo menjiplak persis bunuh diri Hide. Ada pula gadis 19 tahun menggores pergelangan tangannya dengan pisau plastik sehabis menaruh bunga di kuil.

The Japan Times melaporkan, dikala itu media massa Jepang disalahkan alasannya ialah menulis laporan terlalu detail perihal cara bunuh diri Hide, termasuk media ternama Asahi Shimbun. Dilansir The New York Times, setidaknya ada lima dewasa putri yang mencoba bunuh diri berkaitan dengan insiden matinya Hide X Japan, tiga di antarnya tewas.

Ada Bahaya di Balik Kabar Bunuh Diri IdolaMakam gitaris X Japan, Hide (CygnusX523/Wikimedia Commons)

Dari dunia sepakbola, kematian Robert Enke sempat menyentak publik Jerman pada 10 November 2009. Enke ialah mantan kiper Barcelona (Spanyol), Fenerbahce (Turki), dan terakhir bermain di Hannover 96 (Jerman). Enke bunuh diri dengan cara menabrakkan diri ke kereta yang melaju. Dilansir Deutsche Welle (DW), terjadi lonjakan angka bunuh diri di Jerman sehabis kematian Enke. Dalam empat pekan, ada 130 laki-laki bunuh diri di Jerman dikala itu.

Efek bunuh diri bintang film populer Robin Williams juga menjadi pembahasan suicidologi, ilmu kajian pencegahan bunuh diri. David S Fink dan kawan-kawan di jurnal PLOS ONE menjelaskan imbas bunuh diri 11 Agustus 2014 yang dilakukan bintang film itu.



Empat bulan usai Williams mati, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyatakan ada 18.690 kematian jawaban bunuh diri di AS. Orang-orang yang tewas alasannya ialah bunuh diri berusia 30-44 tahun, mati dalam keadaan tercekik ibarat Williams. Penyebaran info bunuh diri pemain film 'Dead Poets Society' itu diduga berkontribusi terhadap naiknya angka bunuh diri sebesar 10%.

Bunuh diri personel boyband Korea Selatan SHINee, Jonghyun, pada 18 Desember 2017 juga dinilai menimbulkan imbas yang sama bagi penggemarnya. Seorang fans dari Indonesia dilaporkan ditemukan dalam kondisi tidak sadarkan diri alasannya ialah overdosis, kabarnya itu ialah upaya bunuh diri. Fans Jonghyun itu dikabarkan selamat dari maut. Dalam akun Twitternya, ia sempat menyatakan kehilangan kedua orang tuanya dan sekarang kehilangan idolanya. Kejadian ini hingga diberitakan The Korea Herald dan media-media luar Indonesia.

Ada Bahaya di Balik Kabar Bunuh Diri IdolaPotret Robert Enke, mantan kiper Barcelona, Fenerbahce, dan Hannnover 96. (AFP)

Steve Laudrantaye menulis untuk The Globe and Mail, dikemukakan bahwa pemberitaan bunuh diri selalu menarik pembaca di Amerika Utara. Namun sikap pemberitaan berubah tahun '70-an, sehabis ada penelitian yang menyebut jumlah bunuh diri di Detroit menurun ketika koran lokal berhenti memberitakan, dan timbul lagi dikala pemberitaan bunuh diri berlanjut. Studi peneliti Austria memberikan pemberitaan sensasional dari bunuh diri di kereta bawah tanah telah menjadikan lebih banyak bunuh diri di daerah kereta bawah tanah pula.

WHO turun tangan

Ternyata, pemberitaan media massa besar lengan berkuasa terhadap risiko bunuh diri orang-orang. Melihat ancaman ini, WHO menerbitkan anutan untuk awak media massa. Pedoman itu memberi hukum peliputan bunuh diri supaya info yang dihasilkan tidak membahayakan masyarakat.

"Lebih dari 100 pemeriksaan perihal bunuh diri imitatif (copycat) telah dilakukan, dalam hal ini bunuh diri yang nampak secara pribadi berkaitan dengan info media massa perihal satu atau beberapa orang yang bunuh diri. Ulasan sistematis perihal studi-studi tersebut secara konsisten telah menghasilkan satu kesimpulan: pemberitaan media perihal masalah bunuh diri sanggup mengakibatkan sikap bunuh diri berikutnya," demikian tulis WHO.

Hal itu tercantum dalam 'Preventing suicide: A resource for media professionals update 2017', disusun oleh WHO dan Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP), diakses detikcom, Rabu (16/1/2019).

Ada Bahaya di Balik Kabar Bunuh Diri IdolaRobin Williams (Kevork Djansezian/detikcom)

Dalam panduan peliputan bunuh diri, media perlu menyertakan alamat atau nomor telepon santunan pencegahan bunuh diri yang sanggup diakses masyarakat. Misalnya, nomor layanan konseling.

Berita soal bunuh diri juga perlu mengedukasi publik perihal fakta bunuh diri dan cara mencegahnya, bukan berbagi mitos. WHO menyarankan adanya peliputan dongeng perihal cara mengatasi tekanan hidup dan pikiran bunuh diri.



WHO juga menyarankan supaya ada peringatan dari media kepada peliput bunuh diri selebritas. Soalnya, info bunuh diri selebritas rentan memicu copycat suicide. Peliputan tidak boleh mengagungkan selebritas pelaku bunuh diri. Bila penyebab bunuh diri si selebritas belum terang terungkap, maka media diperlukan menahan diri untuk berspekulasi.

Saat mewawancarai sanak famili pelaku bunuh diri, kewaspadaan juga perlu diterapkan. Soalnya, kolega pelaku bunuh diri sanggup sangat rentan melaksanakan tindakan yang membahayakan dirinya sendiri dalam keadaan berduka. Bahkan peliput juga sanggup menjadi pihak yang rentan terhadap risiko bunuh diri.

WHO menyarankan supaya info bunuh diri tidak ditampilkan di tempat paling terkemuka (headline), baik dalam konteks info tulisan, cetak, televisi, atau radio. Pengulangan info bunuh diri yang terlalu sering juga tidak disarankan. Jangan gunakan kata sensasional, dan jangan pula menganggap bunuh diri sebagai sesuatu yang normal. WHO juga menyarankan supaya jangan ada deskripsi metode bunuh diri.

"Penggunaan metode yang tak lazim dalam suatu masalah bunuh diri barangkali memang sanggup menciptakan info menjadi lebih bernilai, namun info perihal metode bunuh diri semacam itu sanggup menciptakan orang terpicu meniru. Metode gres (dalam bunuh diri) sanggup secara cepat menyebar lewat peliputan media yang sensasional-dan efeknya sanggup semakin meningkat via media sosial," demikian tulis WHO.



Mereka juga menyarankan supaya lokasi bunuh diri tidak disebut detail. Media juga diimbau tidak memakai foto, potongan video, atau sumber dari media sosial, kecuali atas seizin pihak keluarga pelaku bunuh diri. Surat wasiat pelaku bunuh diri, berdasarkan WHO, juga tidak perlu diterbitkan.

Ada Bahaya di Balik Kabar Bunuh Diri IdolaJonghyun SHINee (Dok. Koreaboo)

CDC lewat situs Columbia University Irving Medical Center juga memberikan rekomendasi untuk pemberitaan bunuh diri. Pertama, tidak boleh menampilkan klarifikasi sederhana untuk bunuh diri alasannya ialah bunuh diri tak pernah dilatarbelakangi satu faktor belaka. Kedua, tidak boleh menampilkan deskripsi perihal cara bunuh diri secara detail, dikhawatirkan metode bunuh diri sanggup ditiru orang lain. Ketiga, tidak boleh memuji bunuh diri atau orang yang melakukannya, tak perlu ada sanjungan dari masyarakat terhadap pelaku bunuh diri.

"Empati ke keluarga dan kolega seringkali menggiring laporan ke arah aspek positif dari hidup pelaku bunuh diri. Misalnya, teman-teman atau guru yang dikutip bakal berkata si mendiang ialah 'anak yang hebat' atau 'punya masa depan yang cerah'. Kolega-kolega itu tak mau menyebut duduk masalah mendiang. Akibatnya, si mendiang dilaporkan sebagai sosok yang dimuliakan. Bila pujian-pujian itu tak diimbangi dengan info soal duduk masalah pelaku bunuh diri, sikap bunuh diri sanggup menjadi hal yang menarik orang-orang rentan," demikian tulis CDC yang merupakan forum kesehatan milik pemerintah AS itu.

Simak juga berita-berita lainnya di detikcom dengan tema bunuh diri.


Untuk mengakses layanan konseling pencegahan bunuh diri, Kementerian Kesehatan mempersilakan masyarakat untuk mengakses nomor telepon gawat darurat (emergency) miliknya, yakni 119, bebas pulsa.

Lima rumah sakit juga disiagakan Kementerian Kesehatan untuk melayani panggilan telepon konseling pencegahan bunuh diri, yakni:
1. RSJ Amino Gondohutomo Semarang (024) 6722565
2. RSJ Marzoeki Mahdi Bogor (0251) 8324024, 8324025, 8320467
3. RSJ Soeharto Heerdjan Jakarta (021) 5682841
4. RSJ Prof Dr Soerojo Magelang (0293) 363601
5. RSJ Radjiman Wediodiningrat Malang (0341) 423444

Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang sanggup dihubungi untuk mendapat informasi di bidang kesehatan, 24 jam.




Post a Comment

 
Top