Jakarta - Dibandingkan dengan materi masakan lain, belum dewasa cenderung lebih sulit makan sayur dan buah. Padahal masakan ini sanggup menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak.
Sayur dan buah mengandung vitamin, mineral dan serat yang sangat baik untuk kesehatan anak. Ada beberapa faktor yang sebabkan si kecil menolak konsumsi sayur dan buah. Salah satunya yakni tekstur dan rasanya yang cuek sehingga tak menarik perhatian anak-anak.
Jika kurang mengonsumsi sayur-sayuran sanggup berdampak pada meningkatnya penyakit tidak menular. PTM ini mencakup hipertensi, stroke, obesitas sampai gagal ginjal kronis.
Baca juga: Apa Benar Makan Buah dan Sayuran Bisa Bikin Hidup Lebih Bahagia?
1. Sajikan sayuran dan buah dengan warna kontras
Foto: iStock |
Buah dan sayur berwarna berbeda juga mengandung nutrisi yang berbeda. Ini jadi alasan mengapa belum dewasa penting konsumsi bermacam-macam buah dan sayur berbeda setiap hari.
Berfokus pada warna sanggup jadi cara yang menyenangkan untuk ajak-anak makan lebih buah dan sayur. Ajarkan si kecil untuk mengenal sayur dan buah apa saja yang sanggup ia makan. Ajak juga si kecil untuk bermain melacak buah dan sayuran sesuai dengan gambarnya.
Selain itu dengan cara mengkombinasikan buah atau sayuran. Anak juga lebih gampang menikmati rasanya. Pilih buah-buahan dengan rasa yang bagus semoga anak lebih suka.
2. Ubah bentuk
Foto: Getty Images |
Dikutip dari detikHealth, dr Frieda Handayani Kawanto, SpA (K), dari RS Evasari menyampaikan bahwa ada beberapa faktor yang sanggup menciptakan si kecil menolak makan sayur dan buah. Salah satunya yakni tekstur dan rasa.
Kebanyakan dari buah dan sayur mempunyai tekstur keras dengan rasa yang cenderung cuek sehingga mungkin tidak menarik untuk belum dewasa kecil. Sehingga Anda sanggup mengolah sayur atau pun buah menjadi bentuk masakan yang lain.
Sayuran sanggup dicincang lalu diolah menjadi adonan bakso atau nugget. Haluskan sayuran dengan food processor semoga tak terlihat. Tak hanya itu, sayuran atau pun buah ibarat wortel dan pisang sanggup dibentuk cake.
Carrot cake, pumpkin muffin sampai zucchini bread sanggup Anda buat. Anda sanggup mencampurkan aneka sayuran yummy ke dalam sajian cake yang bagus dan bertekstur empuk. Agar rasanya semakin enak, Anda juga sanggup mencampurkan sayuran dengan belahan pisang atau mentega yang harum untuk menutupi aroma langu sayuran.
3. Buat smoothies
Foto: iStock |
Buah dan sayur lebih menarik bila dibentuk menjadi smoothies. Smoothies sanggup dibentuk dengan mencampur pisang, jus apel, wortel dengan yogurt atau susu dan es yang diblender jadi satu. The Centers for Disease Control and Prevention menyatakan bahwa setengah cangkir wortel cukup untuk memenuhi asupan sayuran dalam sekali makan.
Akan tetapi akan lebih baik bila si kecil mau menikmati buah dalam bentuk potongan. Jika ingin menawarkan buah dalam bentuk potongan, sebaiknya cetak buah menjadi bentuk yang lebih menarik.
4. Sajikan dengan saus
Foto: iStock |
Banyak belum dewasa yang menyukai pasta. Anda sanggup mencampurkan sayuran cincang ke dalam saus pasta untuk menambah asupan serat. Selain pasta, sayur juga sanggup disajikan dengan cocolan berupa saus keju. Menurut peneliti dari Amerika, trik ini sukses menciptakan si kecil tertarik mencoba sayuran dan menyukainya.
Psikolog Arizona State University Elizabeth Capaldi-Phillips dan timnya telah mensurvei orang bau tanah dari 29 anak berusia 3-5 tahun. Mereka diberi pertanyaan seputar apakah si kecil menyukai atau tidak menyukai 11 jenis sayuran yang ada di survei.
Dan karenanya ditemukan bahwa belum dewasa yang diberi brussels sprout dengan cocolan krim keju pada masa percobaan jauh lebih menyukainya dibandingkan dengan mereka yang ditawari brussels sprout tanpa saus.
Baca juga: Konsumsi Buah dan Sayur Membuat Gigi Anak Lebih Kuat dan Sehat
5. Ajak si kecil masak
Foto: iStock |
Kegiatan memasak sanggup jadi acara menyenangkan bersama si kecil. Selain menerima pengetahuan soal sayur dan buah, mengolah sendiri buah dan sayur juga sanggup menciptakan si kecil lebih antusias mengonsumsi buah dan sayur.
Menurut studi, untuk kelompok anak yang dilibatkan dalam membantu orang bau tanah memasak dan siapkan masakan terbukti lebih lahap mengonsumsi salad dan pastanya. Dibandingkan dengan kelompok anak yang tidak terlibat dalam proses memasak. Ketika anak dilibatkan memasak biasanya mereka akan mengonsumsi sayuran lebih banyak.
Post a Comment