Jakarta - Hasil penelitian terbaru menyampaikan kaitan antara konsumsi gorengan dengan usia panjang. Orang yang rutin makan gorengan usianya lebih pendek.
Sudah banyak yang tahu kalau masakan yang digoreng tidak menyehatkan tubuh.
Foto: Dok. detikFood |
Foto: Istock |
Mereka wajib mengisi sebuah kuesioner terperinci mengenai contoh makan mereka di tahun 1990-an. Kondisi kesehatan mereka dilacak oleh para jago sampai tahun 2017. Dalam rentan waktu itu, lebih dari 31.500 orang meninggal dunia.
Baca juga:5 Hal Ini Terjadi pada Tubuh Saat Anda Terlalu Banyak Makan Gorengan
Foto: Istock |
Pencinta sajian goreng juga mempunyai peluang sebesar 8% lebih tinggi kehilangan nyawa dikarenakan penyakit kardiovaskular. Tapi, lewat penelitian ini, peneliti justru tidak melihat kaitan dekat antara konsumsi masakan goreng dengan penyakit kanker ibarat apa yang sering disebutkan para peneliti lain.
"Kami tahu bahwa menjaga asupan masakan penting untuk pencegahan kanker atau bagi pejuang kanker, tetapi itu tidak sama pada semua komponen masakan [tampaknya sama pentingnya]," terperinci Bao.
Foto: Istimewa |
Itu alasannya ialah ayam dan ikan lebih sering dikonsumsi atau alasannya ialah banyaknya restoran yang memakai minyak goreng secara berulang-ulang.
Menurut Bao, ayam goreng yang digoreng dengan minyak bekas pakai dapat meningkatkan produksi zat berbahaya dalam makanan. Tapi ini tidak menciptakan kentang goreng jadi pilihan lebih sehat dibanding ayam goreng. Sebab konsumsi kentang goreng tak sebanyak ayam goreng.
Foto: Istimewa |
Keterbatasan lain dari penelitian ini ialah alasannya ialah studi ini hanya menilai kebiasaan makan akseptor sekali saja. Sehingga beberapa perempuan dapat saja mengubah contoh makannya dari waktu ke waktu.
Baca juga: Apakah Makanan yang Digoreng Baik Buat Sarapan? Ini Faktanya
Post a Comment