0 Comment
Melihat es abadi dari New Zealand Pass (Afif Farhan/detikTravel)

Jakarta - Tiga puncak di rangkaian Pegunungan Jayawijaya mempunyai es abadi. Inilah beberapa tempaat terbaik untuk melihatnya.

Ketiga puncak tersebut yaitu Puncak Jaya, Puncak Sumantri dan Puncak Carstensz Timur. Es abadinya terbentuk semenjak ribuan tahun, tapi dinilai akan hilang pada periode 2025-2030.

detikTravel pernah mendatangi es abadi tersebut, yang mana lokasinya sulit terjamah. Perjalanan ke sana membutuhkan waktu berjalan 4-5 hari melewati jalur perkampungan. Dimulai terbang dari Timika ke Sugapa, kemudian lanjut berjalan kaki 10 jam lebih ke Desa Ugimba di Kabupaten Intan Jaya.

Dari Desa Ugimba itulah harus berjalan kaki berhari-hari. Salah satu lokasi terbaik untuk melihat es abadinya berada di jalur pendakiannya, yakni New Zealand Pass.

BACA JUGA: Penjelasan BMKG Mengenai Es Abadi Indonesia yang Akan Hilang

New Zealand Pass ini sanggup ditempuh berjalan kaki sekitar 4 hari dari Desa Ugimba. Ketinggiannya sudah nyaris 4.000 mdpl, dengan udara yang terasa tipis. Rasanya begini, jalan satu langkah ibarat terasa sudah jalan 3 langkah. Nafas ngos-ngosan dan tubuh gampang terasa lelah.

New Zealand Pass (Afif Farhan/detikTravel)New Zealand Pass (Afif Farhan/detikTravel)


Tidak ada sumber terang mengapa disebut New Zealand Pass. Beberapa kisah pendaki, dinamakan ibarat itu alasannya yaitu panoramanya ibarat di New Zealand. Versi lain, alasannya yaitu yang menemukan trek pendakian tersebut yaitu pendaki dari New Zealand.

Di New Zealand Pass, terdapat padang savana yang indah. Latar belakang pemandangannya yaitu pegunungan dengan bebatuan tanpa pepohonan. Di salah satu rangkaian pegunungannya itulah terlihat Puncak Jaya dan Puncak Sumantri.

Esnya terlihat terang berwarna putih, persis di ujung pegunungannya. Terlihat begitu indah, begitu manis berpadu dengan panorama di sekitarnya. Dari sini juga, pendaki sanggup berfoto-foto.

Melihat es abadi dari New Zealand Pass (Afif Farhan/detikTravel)Melihat es abadi dari New Zealand Pass (Afif Farhan/detikTravel)


Setelah dari New Zealand Pass, pendaki hingga di Basecamp Danau-danau. Berada di ketinggian 4.330 mdpl, dari basecamp ini terlihat terang Puncak Jaya dan Puncak Sumantri yang cuilan puncaknya tertutup es abadi.

Es abadi yang terlihat dari Basecamp Danau-danau (Afif Farhan/detikTravel)Es abadi yang terlihat dari Basecamp Danau-danau (Afif Farhan/detikTravel)


Basecamp Danau-danau merupakan titik terakhir sebelum pendaki menuju ke Puncak Carstensz. Puncak Carstensz merupakan titik tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 4.884 mdpl, tetapi tidak mempunyai es abadi. Hanya sering, hujan salju di sana.

Saat mendaki Puncak Carstensz dengan melewati jalur tali alias fix rope, makin terlihat terang Puncak Jaya dan Puncak Sumantri yang tertutup es abadi. Posisinya ada di seberangnya, dan alasannya yaitu posisi Puncak carstensz lebih tinggi, maka terlihat es abadinya yang terbentang.

Es abadi di Puncak Jaya dan Puncak Sumantri yang terlihat dari jalur tali di Puncak carstensz (Afif Farhan/detikTravel)Es abadi di Puncak Jaya dan Puncak Sumantri yang terlihat dari jalur tali di Puncak carstensz (Afif Farhan/detikTravel)


Namun disarankan, jangan terlalu keasyikan melihat es abadi dari trek pendakian di Puncak Carstensz. Sebab, pendaki harus berpacu dengan waktu biar tidak terlalu usang di sana. Disarankan, pukul 12.00-13.00 siang sudah turun dari puncaknya. Sebabnya, kadang kabut tebal sering terjadi sehabis jam tersebut. Belum lagi hujan salju dan kabut yang tidak sanggup diprediksi.

Kalau Puncak Carstensz Timur, sanggup dilihat dengan pendakian lebih dulu melalui Yellow Valley. Pendakiannya memakan waktu 3-4 jam jalan kaki.

Basecamp Danau-danau jadi daerah pendaki bersantai sekaligus memandangi es abadi (Afif Farhan/detikTravel)Basecamp Danau-danau jadi daerah pendaki bersantai sekaligus memandangi es abadi (Afif Farhan/detikTravel)


Sebenarnya, lebih bersahabat menuju Basecamp Danau-danau bila melalui perusahaan tambang. Akan tetapi, perizinannya cukup ketat dan sulit mendapatkannya. Selain itu, beberapa operator tur khusus juga menyiapkan tur naik helikopter melihat es abadinya dari ketinggian ibarat Adventure Carstensz.

Kini, es abadi itu akan tinggal kenangan dalam beberapa tahun lagi. Es abadinya akan hilang, ibarat di beberapa pegunungan di wilayah tropis lainnya di dunia.

"Seperti halnya di Papua, pencairan es juga terjadi di pengunungan Andes di Peru, Amerika Selatan dan Pegunungan Kilimanjaro di Afrika," kata Donaldi Sukma Permana PhD, Peneliti Madya Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG kepada detikTravel, Kamis (15/11/2018).

Post a Comment

 
Top