St Petersburg - Saint Petersburg merupakan salah satu kota bersejarah yang ada di Rusia. Di sana terdapat jembatan-jembatan yang terbelah dua kala malam hari. Indahnya!
Kota Saint Petersburg terdiri dari 40 pulau dan dahulu kala pendiri kota ini, Peter yang Agung, melarang dibuatnya jembatan dengan keinginan masyarakat sanggup berpergian dengan memakai perahu. Namun pada perkembangannya, jembatan-jembatan pun dibangun untuk memudahkan masyarakat terhubung antara pulau yang satu dengan yang lainnya.
Nah, uniknya banyak dari jembatan-jembatan di St Petersburg yang akan terbelah menjadi dua ketika tengah malam. Jembatan-jembatan yang berada di atas Sungai Neva tersebut menghubungkan pulau sentra kota dengan pulau-pulau di pinggiran kota.
Adalah Palace Bridge dan Trinity Bridge jembatan terbelah yang paling populer dan indah di Saint Petersburg. Keduanya berdiri berdampingan dengan jarak tidak terlalu jauh.
(Elizabeth Elza Astari/detikTravel) |
Saat detikTravel bertandang ke Sungai Neva pekan lalu, Trinity Bridge lebih dulu terbuka sekitar pukul 01.30 waktu setempat. Sementara Palace Bridge menyusul satu jam kemudian.
"Jembatan di Peter itu kalau tengah malam pada dibuka, biar kapal-kapal yang bentuknya besar sanggup lewat. Yang populer Palace Bridge dan Trinity Brigde," ujar Ketua Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Rusia (Permira), Jeff Timothy dikala berbincang dengan detikTravel di sisi Sungai Neva.
Bila jembatan terbelah, akan ada palang-palang yang dipasang di tiap sisi jembatan. Mobil-mobil yang hendak melintas pun terpaksa menunggu sampai jembatan kembali disatukan bila ingin melewati jalan tersebut. Jembatan-jembatan akan terbuka jelang subuh.
(Elizabeth Elza Astari/detikTravel) |
Jembatan-jembatan itu terbuka sebab ada banyak kapal-kapal besar dari pelabuhan di St Petersburg yang akan melalui Sungai Neva. Besarnya kapal tidak memungkinkan untuk sanggup melewati kolong jembatan sehingga jembatan-jembatan yang merupakan jalan raya harus dibuka. Sungai Neva sendiri merupakan pintu gerbang ke Laut Baltik.
Seperti yang dilihat detikTravel, tampak banyak kapal-kapal besar membawa kayu berjalan melewati Trinity Bridge dan Palace Bridge untuk menuju Laut Baltik dikala jembatan terbuka. Jembatan-jembatan ini terbilang antik sebab dibentuk pada era ke-20.
Dilansir dari banyak sekali sumber, jembatan terbelah itu mempunyai panjang sekitar 260 meter dengan lebar hampir 28 meter. Jembatan Palace diketahui mulai dipakai pada selesai tahun 1916.
(Elizabeth Elza Astari/detikTravel) |
Pada awalnya jembatan terbelah ini mungkin hanya diperuntukkan untuk memfasilitasi kapal-kapal besar untuk melewati Sungai Neva. Namun kemudian, jembatan-jembatan terbelah ini jadi daya tarik wisata sebab keindahannya.
Saat terbelah, jembatan akan menjulang ke atas melebih 45 derajat. Konstruksi Palace dan Trinity Bridge memang sederhana, namun lampu-lampu yang dipasang di jembatan tersebut menciptakan pemandangan terbelahnya jembatan menjadi sangat cantik. Belum lagi sejauh mata memandang, ada banyak bangunan-bangunan kuno di sekitar jembatan.
Momen terbelahnya jembatan mulai dari lurus menyerupai layaknya jalan raya biasa sampai naik ke atas hampir tegak lurus di dua sisi sungguh sangat memukau. Tak heran para turis rela menunggu momen itu meski hambar mencekam ketika fall season menyerupai waktu-waktu ini.
Menurut Jeff, Sungai Neva terlihat lebih indah lagi ketika winter datang. Sungai Neva sanggup menjelma es dan sanggup dilewati untuk berjalan di atasnya. Bahkan di Saint Petersburg terdapat tradisi warga setempat untuk berenang di Sungai Neva dikala winter datang. Padahal dinginnya tak main-main, sanggup mencapai -30 derajat celcius.
Namun dikala paling indah pemandangan jembatan terbelah di Saint Petersburg ada di kisaran bulan Mei-Juli. Periode tersebut dikenal dengan sebutan Malam Putih (White Night). Apa yang membuatnya istimewa?
"Di situ Fenomena siang yang berkepanjangan, jadi malamnya sebentar banget. Mungkin sebab di Piter kelihatan yang berlawanan arah jadi ketika di sebelah kanan sudah pagi di sebelah kiri masih malam. Perpindahan waktunya signifikan banget, jadi mau pindah ke terang itu kelihatan banget," terang Jeff.
Pada periode White Night ini juga bagus bagi para pecinta sepeda untuk sanggup mengayunkan pedalnya di pinggir sungai-sungai yang ada di Saint Petersburg. Pelancong juga sanggup menikmati tur sepeda yang direntalkan untuk jadi wisata.
(Elizabeth Elza Astari/detikTravel) F |
Tak hanya itu, Saint Petersburg juga menyajikan tur bahtera bagi wisatawan. Namun alangkah lebih baik bila tur ini dilakukan dikala trend panas bila pelancong tak besar lengan berkuasa dengan dinginnya cuaca di Rusia.
"Kalau tiba dikala trend hambar jangan lupa bawa jaket tebal sebab Rusia ekstrem banget trend dinginnya," sebut Jeff.
Jadi ada yang tertarik untuk melihat keindahan jembatan terbelah di Saint Petersburg? Bila ingin berkunjung di selesai fall season ini, disarankan bagi pelancong untuk membawa pakaian hangat dan sepatu boot sebab dinginnya kota yang sering disebut Venesia di Utara itu sanggup mencapai di atas -10 derajat celcius.
Post a Comment