0 Comment
Sang legenda, Freddie Mercury (Getty Images)

Stone Town - Film 'Bohemian Rhapsody' mencuri banyak hati penonton, terutama para pecinta Queen. Inilah tanah kelahiran vokalisnya dan sang legenda, Freddie Mercury.

Lewat akting Rami Malek, Freddie Mercury tampak menyerupai hidup di film 'Bohemian Rhapsody'. Film yang menceritakan perjalanan grup band asal Inggris, Queen ini menerima banyak pujian. Tak ayal, pendapatan filmnya sudah meraup lebih dari USD 122,5 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun.

Dalam film tersebut, Rami Malek yang memerankan Freddie Mercury menjadi tokoh sentral. Penonton dibentuk melihat perjalanan karirnya bermusik, gaya flamboyan dan aksi-aksinya bersama Queen di atas panggung. Sekaligus tentu, bernostalgia dengan lagu-lagu hitsnya.

Lewat filmnya juga, kita mengenal Freddie Mercury. Dijelaskan beliau berjulukan orisinil Farrokh Bulsara dan lahir di Stone Town pada 5 September 1946. Stone Town merupakan salah satu kota di Zanzibar, yang merupakan suatu kepulauan di lepas daratan utama timur Afrika dan bab dari negara Tanzania.

Akting Rami Malek dikala memerankan Freddie Mercury (Dok. Twentieth Century Fox Film Corporation)Akting Rami Malek dikala memerankan Freddie Mercury (Dok. Twentieth Century Fox Film Corporation)


Ada apa di Stone Town?

Dirangkum detikTravel dari banyak sekali sumber, Senin (12/11/2018) Stone Town sudah masuk dalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2000. Dijelaskan UNESCO, Stone Town ialah bukti keragaman antar agama, budaya dan negara.

Banyak peninggalan bangunan dengan gaya arsitektur Afrika, Arab, India dan Eropa. Bayangkan, ada gereja, candi dan masjid yang berdekatan. Terasa begitu tenang dan menenangkan.

Beberapa bangunan di Stone Town tersebut di antaranya St. Joseph's Roman Catholic Cathedral, Old Dispensary, Palace Museum, Malindi Bamnara Mosque dan Shiv Shakti Temple. Bangunannya sudah ada semenjak era ke-16.

Ada banyak bangunan bersejarah di Stone Town (iStock)Ada banyak bangunan bersejarah di Stone Town (iStock)


Banyak para pendatang ke sana, alasannya ialah Zanzibar sendiri disebut sebagai pintu masuk Afrika dari Samudera Hindia. Dari Zanzibar, para pendatang sanggup melanjutkan perjalanan ke Mozambik dan Afrika Selatan. Namun juga ada sejarah kelam, bahwa Stone Town sempat menjadi kawasan jual beli budak-budak Afrika.

Traveler sanggup menjelajahi sudut-sudut Stone Town, sembari merasakan banyak sekali kuliner khasnya. Jangan lupa, untuk menutup hari dengan melihat matahari karam di Samudera Hindia.

Sunset yang indah di Stone Town (iStock)Sunset yang indah di Stone Town (iStock)


Bagi para pecinta Queen, di Stone Town pun terdapat Mercury House alias rumahnya Freddie Mercury. Alamatnya di Kenyatta Road, Stone Town dengan goresan pena terang Mercury House dan banyak sekali foto-foto serta informasi Freddie Mercury di dindingnya.

Inikah rumah Freddie Mercury di Stone Town? (TripAdvisor)Inikah rumah Freddie Mercury di Stone Town? (TripAdvisor)


Banyak para penggemar Queen yang berfoto-foto di sana, meski banyak kontroversi apakah benar itu rumah Freddie Mercury. Tak hingga di situ, ada beberapa operator tur di Zanzibar yang menjual paket wisata berupa Freddie Mercury Tour. Salah satu operator turnya yakni African Spices Safaris.

Operator tur itu akan mengajak penggemar Queen untuk napak tilas kehidupan Freddie Mercury semasa kecil. Mendatangi tempat-tempat ibadahnya, sekaligus merasakan suasana Stone Town lebih syahdu. Satu lagi, belanja pernak-pernik serba Freddie Mercury.

Lanskap Stone Town dari ketinggian (TripAdvisor)Lanskap Stone Town dari ketinggian (TripAdvisor)


Untuk menuju Stone Town, sanggup ditempuh dengan penerbangan naik pesawat dari Dodoma (ibukota negara Tanzania) ke Bandara Zanzibar. Lalu, lanjut sekitar 30 menit naik kendaraan beroda empat ke Stone Town dari bandaranya. Bisa juga naik kapal fery sekitar 2 jam dari Kota Dar es Salaam.

Selamat mendatangi Stone Towen, karam dalam keberagamannya dan merasa lebih bersahabat dengan sang legenda, Freddie Mercury!

Post a Comment

 
Top