0 Comment
Foto: Dok. Kemenpar

Sawahlunto - Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sawahlunto, Sumatera Barat balasannya meluncurkan destinasi digital berjulukan Pasar Silo, Minggu (21/10/2018). Dengan cerdiknya, GenPI memanfaatkan momen penutupan Sawahlunto International Music Festival (SIMFest) 2018 biar semakin meramaikan Pasar Silo dengan wisatawan yang hadir di program tersebut.

"Kita memanfaatkan momentum ramainya SIMFest 2018. Soalnya banyak wisatawan yang hadir diperhelatan tersebut. Ini akan semakin mengangkat gaung Pasar Silo itu sendiri," ujar Koordinator GenPI Sawahlunto Muhammad Yudha Pradhana, dalam keterangan tertulis, Senin (22/10/2018).

Banyak atraksi seru yang ditampilkan ketika launching berupa Tari Galombang, Perkusi Sanggar Canang Badantiang, sampai ekspo jajanan minang.

Yudha menjelaskan, Pasa Silo intinya sama dengan destinasi digital lainnya, yaitu membuat tempat atraksi gres yang instragramable. Apalagi Sawahlunto mempunyai banyak spot instagramable hampir di setiap sudut.

"Kami ingin menghidupkan pariwisata Sumatera Barat khususnya Sawahlunto. Sekaligus wadah bagi masyarakat. Sehingga masyarakat sanggup terlibat dengan acara pariwisata yang sanggup membantu perekonomian masyarakat," jelasnya.


Sesuai namanya pasar ini berlokasi di Silo. Sebuah bangunan haritage berupa 3 buah menara begitu menonjol di Sawahlunto.

Tercatat 15 lapak kuliner serta pernak-pernik siap meramaikan Pasar Silo. Berbagai kuliner enak siap dihadirkan para penjual. Uniknya kuliner yg dijajakan nantinya sangat beragam. Bukan sekedar kuliner Minang bahkan ada kuliner khas Jawa, Sunda, serta lainnya.

"Ya inilah Sawahlunto. Kota multi etnis yang hidup rukun berdampingan. Tidak ada pendatang dan suku orisinil di sini. Semua sama. Semuanya lah yang membangun Sawahlunto," ujar Yudha.

Sementara itu Koordinator GenPI Nasional Mansyur Ebo menambahkan ada banyak kreasi pasar yang berbasis pada atraksi pariwisata, untuk memperkuat daya tarik dan daya saing destinasi disetiap daerah. Semuanya dikembangkan berdasarkan ciri khas serta keunggulan masing-masing.

"Kami selalu menggabungkan nature alam, culture atau budaya, dan dikombinasi dengan man made. Pasar Silo menggabungkan semuanya. Ada sentuhan man made dengan bangunan-bangunan sejarahnya, ada budayanya dan juga alamnya. Karena Kota Sawahlunto itu dikelilingi perbukitan yang indah," ujar Ebo.


Pasaran ialah bentuk kopi darat atau offline komunitas netizen dan masyarakat umum yang tematik. Anak muda zaman "now" tidak mau yang biasa-biasa saja, alasannya semua harus punya cerita, asyik untuk difoto, dan kreatif.

"Mereka maunya berlama-lama nongkrong, menyerupai di cafe, asal jaringan telekomunikasinya bagus. Nah kita sediakan wadahnya lewat destinasi digital ini," ucap Mansyur.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi semangat belum dewasa GenPI dalam berkreasi dan membuat pasar-pasar dengan banyak sekali karakter, sesuai daerahnya.

Arief juga mengatakan, sebagai serdadu digital langkah GenPI telah banyak mengangkat pariwisata Indonesia. Karena destinasi digital menawarkan warna gres dalam pariwisata Indonesia. Di mana hanya Indonesia saja yang mempunyai destinasi digital.

"Kita mesti gembira kita menjadi negara pertama di dunia yang mempunyai destinasi digital. Apalagi ini ialah kreasinya belum dewasa muda yang peduli dengan pariwisata, yaitu GenPI. Maju terus pariwisata Indonesia. Salam Pesona Indonesia. GenPI! Gasss!," ucap Arief.

Post a Comment

 
Top