Beijing - Selain Tembok Besar, China juga punya Forbidden City yang jadi landmark-nya. Pemandangan lautan insan jadi hal lazim yang traveler jumpai di sini.
Siapa tak kenal Forbidden City, jantung megah China yang jadi destinasi favorit para turis mancanegara. Dibangun pada tahun 1420 dikala periode Dinasti Ming, bekas istana kekaisaran China ini merupakan struktur istana kekaisaran terbesar di dunia.
Berlokasi di sentra kota Beijing, sebelah utara Lapangan Tiananmen, Forbidden City sangatlah luas alasannya terdiri dari 980 bangunan dengan luas sekitar 720.000 meter persegi.
detikTravel dan rombongan wartawan dan akademisi Indonesia mengunjungi Forbidden City pekan kemudian atas permintaan Kedutaan Besar China di Indonesia. Lautan insan tampak berjejal memenuhi areal ini.
Lautan insan di Forbidden City (Rita/detikTravel) |
Cuaca masbodoh dan hujan gerimis tak menyurutkan warga lokal maupun turis aneh berbondong-bondong ke areal bersejarah ini.
"Menurut mitos masyarakat China lokal, istana ini diberi nama Forbidden City alasannya dulunya semasa zaman kerajaan, tak ada satu pun orang yang sanggup masuk dan keluar begitu saja ke kompleks istana tanpa seizin raja pada dikala itu," kata Alex, tour guide kami.
"Jadi tidak sembarang orang sanggup masuk dan keluar dari kerajaan, oleh alasannya itu daerah ini disebut sebagai istana terlarang atau Forbidden Palace yang kini memakai nama Forbidden City," imbuh tour guide kami menjelaskan.
Butuh 14 tahun untuk membangun istana ini (Rita/detikTravel) |
Butuh waktu 14 tahun untuk membangun Forbidden City, mulai dari tahun 1406 sampai 1420.. Ini dibangun oleh lebih dari 1 juta pekerja, termasuk lebih dari 100 ribu pengrajin. Ini merupakan istana kekaisaran China selama 492 tahun (tahun 1420-1912).
Di area ini terdapat 980 bangunan dengan lebih dari 8.700 ruangan. Forbidden City dikelilingi oleh tembok setinggi 10 meter dengan panjang 3,4 kilometer. Pada tahun 1987, Forbidden City ditetapkan oleh UNESCO sebagai situs warisan budaya dunia yang wajib dijaga.
Warna utama Forbidden City yaitu kuning dan merah. Tembok-tembok, pilar, pintu dan jendela-jendela sebagian besar dicat merah, yang dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kebahagiaan dalam budaya China. Selama dinasti Ming dan Qing, warna kuning menjadi simbol kekuasaan tertinggi dan hanya dipakai oleh keluarga kaisar.
Di daerah ini, kita sanggup melihat beberapa peninggalan Dinasti Ming sampai Dinasti Qing, juga banyak patung-patung peninggalan beberapa dinasti yang indah dan sangat bersejarah. Selain itu, sehabis kita final berkeliling di dalam wilayah kerajaan, kita sanggup menikmati teh di Goverment Tea House yang berada di area Imperial Garden yang berada di bab belakang.
Salah satu bangunan di Forbidden City (Rita/detikTravel) |
Kita sanggup menikmati bermacam-macam teh dan minuman di sana. Uniknya, cara penyajiannya masih sama menyerupai dahulu ketika menyajikan teh untuk para kaisar.
Forbidden City buka setiap hari kecuali hari Senin, mulai pukul 08.30 sampai 17.00 setiap harinya. Setiap tahun tercatat sekitar 14 juta orang berkunjung ke monumen megah ini, dengan maksimum 80 ribu pengunjung per hari.
Untuk masuk ke sana, pengunjung cukup merogoh kocek 40 yuan atau sekitar Rp 80 ribu.
Post a Comment