0 Comment
Masjid Sukarno atau Blue Mosque di Rusia (Elizabeth Elza/detikTravel)

Saint Petersburg - Tak cuma Turki yang punya Blue Mosque, Rusia pun ada. Yang bikin keren, masjid ini punya ikatan dengan Presiden Sukarno. Julukannya pun jadi Masjid Sukarno.

Masjid Sukarno yang berada di Saint Petersburg, Rusia, mempunyai nilai historis tersendiri bagi traveler Indonesia. Masjid yang juga dikenal dengan sebutan Blue Mosque itu juga menciptakan turis dari negara lain kepincut.

Seperti diketahui, kepemimpinan Presiden RI pertama Sukarno di era Orde Lama memang diakui dunia. Hubungan Indonesia dengan Rusia -waktu itu Uni Sovyet- pun sangat serasi di era Sukarno.

Tak pelak, Rusia kala itu sangat menghormati Sukarno. Masjid Biru di Saint Petersburg sanggup kembali dipakai juga berkat jasa Sang Proklamator.

detikTravel pun berkunjung ke sana, Kamis (15/11/2017). Informasi yang didapatkan, masjid yang mempunyai nama orisinil Jamul Muslimin itu didirikan pada 1910. Selama Uni Soviet berkuasa, masjid itu alhasil ditutup karena ketika itu semua rumah ibadah tak boleh dipakai di era komunisme. Blue Mosque kemudian dialihfungsi menjadi sebuah gudang.

(Elizabeth Elza/detikTravel)(Elizabeth Elza/detikTravel)

Pada tahun 1956, Sukarno mengadakan kunjungan bilateral ke Rusia. Ia pun sempat singgah ke Kota St Petersburg yang ketika itu berjulukan Leningrad. Dalam lawatannya di St Petersburg, Sukarno melihat sebuah bangunan yang berkubah. Ia pun meyakini bangunan dengan kubah biru itu ialah sebuah masjid.

Sempat tidak boleh tentara Soviet, Sukarno yang dalam kunjungannya ke Rusia membawa sang putri, Megawati Soekarnoputri tersebut, rahasia mendatangi Masjid Biru. Ia pun kemudian meminta pimpinan Soviet kala itu, Nikita Khrushchev untuk mengembalikan fungsi masjid.

Pihak Soviet alhasil merealisasikan permintaan Sukarno. Sejak ketika itu, bagi mereka yang mengerti sejarah ini, menyebut Blue Mosque dengan Masjid Sukarno.

detikTravel sempat mengunjungi Masjid Sukarno beberapa waktu lalu. Lokasinya berada di tengah kota, bersahabat dengan Sungai Neva. Masjid Sukarno tidak begitu jauh dari Istana Musim Dingin Hermitage yang sangat populer itu.

Saat detikTravel tiba berkunjung, sedang ada renovasi di potongan depan Masjid Sukarno. Meski begitu, hal tersebut tak mengentikan jemaah untuk tiba beribadah. Kebetulan hari itu ialah hari Jumat, ribuan umat muslim dari aneka macam etnis dan multi bangsa menjalankan ibadah Salat Jumat dengan kusyuk.

(Elizabeth Elza/detikTravel)(Elizabeth Elza/detikTravel)

Bangunan masjid mempunyai tiga lantai, meski begitu masih banyak juga jemaah yang melangsungkan ibadah Salat Jumat di halaman alasannya ialah di dalam sudah sangat penuh. Terlihat para jemaah tertib menyusun sepatu dan tasnya di rak yang telah disediakan di luar masjid.

Banyak pedagang yang juga multi etnis menjajakan jualannya usai Salat Jumat. Ada yang berjualan roti, peci, sampai kurma. Karena jemaah kebanyakan memang dari aneka macam bangsa, mereka akan saling mengucap salam dengan ucapan Assalamuallaikum.

Kemegahan Masjid Sukarno yang tampak dari luar turut terasa di potongan dalam. Masjid ini sungguh indah dengan granit-granit berwarna biru sampai hijau toska. Mayoritas dari granit-granit itu berbentuk mozaik namun tersusun dengan rapi.

Meski begitu, tampak juga gesekan kayu di dalam masjid. Masjid Sukarno sanggup menampung sampai 7.000 jemaah. Saat Idul Fitri tiba, lautan umat Muslim akan tampak berjejer untuk salat Ied sampai sepanjang jalan di depan Masjid Sukarno.

Keindahan Masjid Sukarno juga menciptakan turis non-Muslim terpesona. Seperti Ulia dari Belarus yang tiba bersama temannya ke Saint Petersburg. Keduanya eksklusif berfoto di depan Masjid Sukarno.

"Sangat elok dan full warna," kata Ulia, salah satu wisatawan kepada detikTravel usia berfoto.

Tak hanya Uli, Sofie yang merupakan turis dari Jerman juga sengaja tiba ke Masjid Sukarno alasannya ialah ingin memotret kemegahannya. Ia yang tiba berdua bersama sahabat menenteng kamera profesional. Usai puas mengabadikan gambar Masjid Sukarno, Sofie dan temannya juga tampak berfoto.

(Elizabeth Elza/detikTravel)(Elizabeth Elza/detikTravel)

"Ini pertama kali saya ke kota ini. Masjid ini bagus sekali, colorful. Di Jerman nggak ada Masjid secolorful ini. Bangunan juga unik," ucap Sofie.

Bagi traveler muslim yang hendak bertandang ke Masjid Sukarno, ada baiknya mengecek cuaca setempat terlebih dahulu. Sebab ketika isu terkini gugur sekalipun, cuaca Rusia sudah sangat dingin. Apalagi ketika isu terkini dingin, cuaca di Rusia sanggup mencapai -30 derajat celcius.

"Persiapan bahasa juga lebih baik agar tidak tersesat dan jangan lupa bawa jaket tebal alasannya ialah Rusia sangat ekstrem isu terkini dinginnya," saran Jeff Timothy, warga Indonesia yang berkuliah di Saint Petersburg.

[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top