0 Comment
Penangkaran Penyu di Lombok (Harianto Nukman/detikTravel)

Mataram - Ini dongeng inspiratif dari Lombok. Berawal dari kepedulian terhadap nasib penyu, jadilah sebuah penangkaran yang jadinya juga menarik wisatawan untuk datang.

Belum banyak orang yang terlalu meminati pelestarian binatang langka jenis penyu di Lombok. Beda halnya dengan kelompok pelestari penyu di pesisir Pantai Mapak Indah.

Warga Mataram yang tinggal di pesisir Pantai Mapak Indah mulai menyadari betapa pentingnya pelestarian penyu sebagai salah satu biota maritim yang dilindungi secara hukum. Sejak lebih dari satu tahun yang lalu, warga di pesisir pantai Mapak Indah itu membentuk kelompok pelestarian penyu.

Berawal dari kepedulian H Awan (40) yang merasa prihatin terhadap keberlangsungan penyu yang kerap menerima perlakuan negatif dari warga yang tinggal di sekitar pesisir.

Anak tukik di penangkaran Mapak Indah. (Harianto Nukman/detikTravel)Anak tukik di penangkaran Mapak Indah. (Harianto Nukman/detikTravel)
"Bukan hanya anak kecil, tapi lebih banyak dari luar warga sini yang kadang sengaja tiba mengambil telur penyu itu untuk dijual. Dulu bukan hanya telurnya yang diambil, tapi induknya juga," tutur H Awan, final pekan kemarin.

Sejak hampir dua tahun yang kemudian H Awan berupaya menyadarkan masyarakat di sekitarnya semoga ikut peduli terhadap kehidupan penyu, biota maritim yang digolongkan sebagai salah satu binatang purba itu.

Sedikit demi sedikit warga di sekitar pesisir pun mulai peduli. Saban malam selama bulan Juni hingga Agustus, H Awan dengan hati yang sabar menunggu induk-induk penyu itu datang, menitipkan telurnya ke dalam kubangan pasir pantai.

Dari pukul 21.00 malam hingga menjelang pukul 06.00 pagi ia harus menahan kantuknya. Sedikit saja lengah, telur-telur penyu itu sanggup hilang dibawa pulang oleh orang yang bahagia mancing ikan di areal pantai Mapak.

Jika H Awan sedang sakit atau berhalangan, ia pun menitip pesan kepada siapa saja yang menemukan telur tukik di sepanjang pantai itu semoga dikabarkan kepadanya. Ia akan mengganti rugi bagi orang yang menemukan telur penyu itu seharga Rp 1.700 per butir.

H Awan sedang memberikan anak tukik di penangkaran Mapak Indah (Harianto Nukman/detikTravel)H Awan sedang memberikan anak tukik di penangkaran Mapak Indah (Harianto Nukman/detikTravel)
Dia sadar, penyu tak boleh diperjual-belikan. Tapi uang ganti rugi itu harus ia berikan kepada siapa saja yang menemukan telur penyu di sana semoga kelestariannya tetap terjaga.

Mengacu pada UU Nomor 5 Tahun 1990 perihal konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya disebutkan bahwa menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan penyu, diancam dengan pidana penjara 5 tahun atau denda maksimal Rp 100 juta.

Untuk menjaga kelestarian penyu itu, H Awan membentuk kelompok pelestari yang melibatkan warga sekitar pesisir Mapak Indah. Biaya masakan dan pemiliharaannya dianggarkan dari hasil uang jasa parkir kendaraan wisatawan yang tiba menikmati suasana keindahan sunset di Pantai Mapak. Dia juga menciptakan kotak kawasan kontribusi seikhlasnya kepada para wisatawan di sana.

Anak-anak tukik di bak penangkaran penyu pantai Mapak Indah diberi pakan 3 kali sehari. Pakan tukik dari ikan teri kecil dan sayuran hijau. Setiap 2 hari air bak penangkaran itu harus diganti dengan dua drum air maritim yang gres semoga oksigen tukik tetap segar dan terjaga.

Kolam penangkaran penyu di Mapak Indah (Harianto Nukman/detikTravel)Kolam penangkaran penyu di Mapak Indah (Harianto Nukman/detikTravel)
Harapan kelompok pelestari penyu di Mapak Indah ini cukup sederhana, pemerintah setempat mau mengambil tugas untuk ikut peduli terhadap upaya mereka.

"Saya sudah sering memberikan kepada pemerintah di sini semoga mari sama-sama peduli. Potensi penangkaran penyu ini besar keuntungannya untuk dijadikan eduwisata. Tapi, ya, itu, belum terlalu menerima respons," keluh H Awan.

Sejak beberapa bulan ini, ia berupaya mengajak kelompok mahasiswa, salah satunya dari kampus Universitas Mataram untuk mau melaksanakan penelitian di penangakaran penyu pantai Mapak Indah.

"Alhamdulilah, sudah ada mahasiswa jurusan Biologi dari Kampus Unram yang mau. Kami di sini kan berguru autodidak, tidak paham ilmunya. Hanya berguru dari pengalaman saja," ungkapnya.

Nah, bagi wisatawan yang tiba ke Lombok, silakan mampir ke pantai Mapak Indah. Lokasinya di Jalan Lingkar Selatan dr Soedjojono, Lingkungan Mapak Indah, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela, Kota Mataram.



Tonton juga 'Berkunjung ke Penangkaran Penyu di Batu Hiu Pangandaran':

[Gambas:Video 20detik]

Post a Comment

 
Top