0 Comment
Foto: Kemenpar

Jakarta - Wonderful Sail to Indonesia yang berlangsung semenjak Juni hingga November 2018 bersandar di Tanjungpinang dan Bintan. Salah satu penerima asal Jerman Frank Ulrih mengaku terkesan dengan kebudayaan Indonesia.

"Memang dari seluruh perjalanan kami, terlalu banyak ajakan untuk program seremonial. Tapi ternyata, semua itu ialah hal yang menyenangkan. Kami tidak akan pernah melupakannya, sebab semuanya sangat menarik bagi kami," ujar Frank di dalam keterangan tertulis Kemenpar, Rabu (7/11/2018).

Puluhan pelayar bersandar di Marina Bintan Resort, Marina Bantan Belani, Bintan (6/11/2018). Semua penerima diajak berkunjung dan menjelajah keindahan Lagoi Bay, mengunjungi Bazaar, serta Rumah Imaji. Frank yang berlayar bersama istrinya, Dorsi, menyampaikan selama melintasi perairan Indonesia, ia melihat banyak kebudayaan dan mencicipi eksklusif keramahan dan sambutan masyarakat Indonesia.

"Kami tiba dari budaya dan agama yang berbeda. Tapi di sini kami jadi mengerti budaya kalian. Indonesia ialah destinasi wisata yang sangat baik," kata ia

Frank bahkan tidak ragu untuk menyebut bahwa Indonesia ialah laiknya nirwana bagi wisatawan. "Indonesia ialah nirwana untuk kami," imbuhnya di Pulau Bintan.


Sehari sebelumnya, puluhan penerima Wonderful Sail to Indonesia 2018 juga digoda keindahan Indonesia lainnya. Para Wisman itu terpesona dengan keindahan alam dan budaya di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Salah satunya keragaman yang ada di Pulau Penyengat.

Mereka menikmati aneka macam sajian mulai dari kuliner, keindahan arsitektur melayu serta sejarah kerajaan Melayu yang banyak tersimpan di Pulau Penyengat. Tidak ketinggalan keindahan Masjid Sultan Riau atau yang juga dikenal dengan Masjid Pulau Penyengat. Konon, masjid yang secara umum dikuasai dengan warna kuning itu dibentuk dengan memakai putih telur sebagai perekat bangunan.

Puluhan kapal yacht dari aneka macam negara yang membawa 40 wisatawan mancanegara memasuki wilayah perairan Tanjungpinang semenjak Sabtu (3/11) malam. Mereka melempar jangkar di erat Pelabuhan Sri Bintan Pura. Selain beristirahat, mereka juga memanfaatkan waktu turun ke darat untuk memenuhi aneka macam kebutuhan, mulai dari logistik hingga kebutuhan kapal.

Baru pada Minggu (4/11) penerima diajak menelusuri aneka macam destinasi di Kota Tanjungpinang dalam tur yang disiapkan pemkot Tanjungpinang dan didukung Kementerian Pariwisata.


Sekitar pukul 09.00 WIB, para wisatawan penerima Wonderful Sail to Indonesia berkumpul di dermaga Pelabuhan Sri Bintan Pura. Dengan memakai tiga pompong (perahu kayu bermesin tempel), para penerima berangkat ke Pulau Penyengat melalui dermaga Balai Adat Pulau Penyengat.

Sesampainya di sana, penerima disambut Wali Kota Tanjungpinang Syahrul bersama Plt Kadisbudpar Kota Tanjungpinang Raja Kholidin serta jajaran terkait. Mereka berjalan menyusuri Balai Adat Penyengat (replika rumah susila Melayu) sebagai tujuan pertama. Di bangunan dengan arsitektur Melayu yang jadi tempat atau balai pertemuan warga ini, para wisatawan disambut dengan Tari Gazal.

Mereka juga dikenakan Tanjak (ikat kepala) yang jadi lambang kewibawaan masyarakat Melayu serta syal yang diberikan eksklusif wali kota dan jajaran terkait. Ketika memasuki bangunan, para penerima semakin terpesona dengan meriahnya warna kuning, merah dan hijau yang menjadi ciri keindahan budaya Melayu. Tidak hingga disitu, mereka juga dengan seksama melihat baju khas Melayu yang dipajang di dalam balai adat.

Sebagian dari mereka juga dengan serius membaca kisah sejarah atau sekelumit informasi perihal Pulau Penyengat. Sebelum kemudian para penerima diajak duduk bersama, menikmati kuliner khas dengan suguhan tarian dan musik melayu. Setelah dari Balai Adat, penerima kemudian berkeliling ke aneka macam tempat di Pulau Penyengat. Seperti Makam Raja Abul Rahman, Istana Kantor Raja Ali, Makam Engku Putri, Makam Raja Ali Haji dan terakhir Masjid Pulau Penyengat.

Kepala Dinas Pariwisata Bintan Luki Zainal Prawira menjelaskan Wonderful to Sail Bintan 2018 ini dihadiri dari beberapa pelayar di antaranya ialah Sail Indonesia, Wonderful sail 2 Indonesia, Sail Bintan yang notabene Yacht dari Singapura. Luki juga besar hati menyambut kehadiran wisatawan mancanegera penerima Wonderful Sail to Bintan 2018. Mereka berasal dari banyak negara. Seperti Australia, Amerika, Swiss, Prancis, Selandia Baru, Jerman dan lainnya.


"Pemerintah kawasan menyambut dengan baik para wisatawan ke Bintan. Diharapkan para wisatawan sanggup menikmati kekayaan alam yang kami miliki. Tentu kami sangat berharap kehadiran para wisatawan kembali ke Bintan," ujar dia.

Untuk diketahui Wonderful Sail to Indonesia ialah reli wisata layar yang berlangsung selama lima bulan dari Juni hingga November 2018, melintasi sepanjang 7.000 kilometer perairan nusantara. Para pelayar masuk melalui entry port debut di Kabupaten Maluku Tenggara dan exit port di Bintan, Kepulauan Riau.

Selama perjalanan itu para penerima singgah di 53 destinasi di wilayah perairan Indonesia. Tanjungpinang ialah destinasi terakhir sebelum jadinya para penerima akan masuk ke exit port di Bintan.

Sementara itu tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata menilai, menggiring Wonderful Sail Indonesia ke Sail to Bintan 2018 merupakan cara yang cerdas. Karena bukan hanya bermanfaat untuk jumlah kedatangan Wisatawan Mancanegara (Wisman) namun juga sanggup mem-branding destinasi Bintan ke mata internasional melalui para pelayar dunia tersebut.

Sesuai dengan instruksi Menteri Pariwisata Arief Yahya bahwa selain terus menggenjot 10 destinasi prioritas Kementrian Pariwisata (Kemenpar), semua elemen di Kemenpar juga harus memikirkan tiga pintu masuk utama wisatawan. Tiga pintu masuk tersebut ialah Jakarta, Batam dan Bintan, serta Bali.

"Ini memang jumlahnya sedikit. Tidak hingga ratusan. Tapi para Yachter (pelayar) ini punya komunitas dunia. Orangnya itu-itu saja tapi komunitasnya besar. Mereka semua berangkat dari Darwin Australia. Biar mereka semua mem-viralkan kegiatannya dan mengetahui bahwa Bintan punya destinasi yang indah dan luar biasa," kata Wakil Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Asep Djembar Muhammad.


Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh, menyampaikan Kementerian Pariwisata mendukung program ini sebagai pecahan dari promosi pariwisata dalam upaya mendatangkan 17 juta wisatawan mancanegara dan 275 juta pergerakan wisatawan nusantara di 2018.

Menurut Masruroh, kehadiran para Yachter dunia ini akan menjadi sarana promosi yang efektif bagi pariwisata Bintan. Dengan kehadiran mereka eksklusif ke Bintan, diperlukan mereka sanggup meneruskan informasi dan promosi akan keindahan Bintan kepada rekan-rekan mereka sesama yachter.

"Selain tentunya akan menawarkan dampak eksklusif terhadap masyarakat dari uang yang para yachter belanjakan di Bintan. Mulai dari kebutuhan mereka di atas kapal dan banyak hal lainnya menyerupai souvenir dan lainnya," kata Masruroh.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menyambut baik terselenggaranya aktivitas Wonderful Sail to Indonesia di mana salah satunya singgah di Kota Bintan. Menurutnya Bintan merupakan kawasan strategis yang sanggup menjadi pintu masuk bagi para yachter internasional.

Dukungan dan kerjasama yang baik dari masyarakat tentunya akan menciptakan para yachter merasa nyaman dan menentukan Bintan sebagai lokasi mereka singgah kedepannya.

"Bangun hospitality yang bagus. Buat Wisman tidak melupakan destinasi kita dan terus ingin kembali berwisata ke negara kita," kata Arief.

Post a Comment

 
Top