0 Comment
Foto: IstimewaFoto: Istimewa

Jakarta - Di Indonesia kecombrang atau honje bukanlah bumbu masak baru. Tetapi kini banyak chef di dunia melirik bumbu segar ini alasannya rasa dan aromanya yang unik.

Kecombrang mempunyai nama latin Etlingera elatior, tumbuhan berbentuk bunga ini banyak dimanfaatkan sebagai bumbu masak di Asia. Selain Indonesia, kecombrang juga banyak digunakan di Malaysia dan Thailand.

Masyarakat di Medan biasa menyebut bunga ini dengan nama kincung, di Minangkabau terkenal sebagai sambuang atau rias dan di Bali dikenal dengan sebutan kecicang. Sementara orang Sunda menyebutnya sebagai honje.
Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik Foto: Istimewa

Baca juga : Bunga Kecombrang, Pencegah Masuk Angin

Sekilas tumbuhan ini terlihat menyerupai pohon pisang-pisangan dengan bentuk daun yang memanjang. Batang kecombrang yang kokoh dapat tumbuh hingga tinggi 5 meter.

Orang banyak memakai bab bunganya yang masih kincup dan berwarna merah muda. Bunga ini mempunyai bentuk memanjang dengan ukuran cukup besar.

Bunga ini mengeluarkan aroma segar dan rasa khas yang harum sehingga banyak orang menjadikannya bumbu penyedap. Rasanya asam menyerupai jeruk lemon dan pedas jahe dengan aroma harum serai. Karenanya kecombrang disebut 'ginger troch' dan kini menjadi primadona bumbu para chef internasional.
Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik Foto: Istimewa

Di Jawa Barat misalnya, kecombrang biasa dijadikan lalapan ataupun direbus untuk disantap dengan sambal. Lain lagi di beberapa tempat di Jawa Tengah yang mengolah kecombrang sebagai adonan urap ataupun pecel. Kecombrang kukus sering dijadikan pecel di Banyumas, sementara di Pekalongan ada urap yang terbuat dari nangka muda dengan adonan kecombrang iris.

Di Bali, masyarakatnya memanfaatkan bab bunga dan batang mudanya. Setelah diiris kasar, kecicang dan batangnya yang disebut bongkot ini biasa dijadikan adonan sambal matah.

Penyebaran kecombrang ternyata sangat luas, masyarakat Tanah Karo, Sumatera Utara memakai kecombrang sebagai materi baku menciptakan sayur asam khas Karo. Bunga harum ini juga biasa dijadikan penghilang kedaluwarsa bau ketika memasak olahan ikan.
Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik Foto: Istimewa

Di Sumatera Utara, kecombrang terkenal dengan sebutan asam cekala. Bunga ini juga dijadikan adonan untuk memasak arsik ikan mas khas Batak.

Sedangkan Sulawesi Selatan, bunga ini terkenal disebut patikala. Hidangan yang biasa dimasak dengan bunga ini yakni pallu mara yang berbahan baku ikan. Ada juga urap khas Luwu berjulukan kapurung yang selalu mencampur irisan bunga kecombrang.

Baca juga : Memilih Kecombrang

Bukan hanya bunganya saja, tunas muda kecombrang juga dapat dijadikan obat masuk angin dan penurun panas alami. Cara penggunaannya yakni dengan cara dibakar kemudian dikonsumsi.

Bunga ini juga dengan gampang ditemui di pasar tradisional maupun di supermarket. Bunga banyak dijual dalam bentuk kuncup dan dijual secara satuan.
Kecombrang, Si Bunga Eksotis yang Bikin Masakan Segar Aromatik Foto: Istimewa

Hampir semua bab tumbuhan ini dapat dimanfaatkan dalam masakan, termasuk bab buahnya. Buah kecombrang yang dikenal sebagai asam patikala ini berbentuk berjejalan dalam bongkol cukup besar, diameternya dapat hingga 20 centimeter.

Setiap butir buah kecombrang mempunyai bentuk bundar kecil dengan rambut halus dipermukaannya. Saat sudah matang, buah ini berwarna kemerahan hingga coklat. Rasa asam patikala ini asam segar kecut.

Mirip menyerupai bunga dan batang mudanya, bab buah kecombrang juga digunakan sebagai adonan masakan. Saking populernya, buah kecombrang ini kini banyak dijual secara online dengan harga bermacam-macam mulai Rp 35 ribu hingga Rp 61 ribu dengan ukuran 500 gram hingga 1 kilogram.

Post a Comment

 
Top