0 Comment
Jakarta - Video game menyerupai Fortnite sedang digandrungi, khususnya oleh milenial. CEO Liverpool Peter Moore mengkhawtirkan dampaknya buat sepakbola. Kenapa?

Moore cemas generasi muda alias milenial sekarang jadi lebih suka bermain game menyerupai Fortnite, ketimbang menyaksikan pertandingan sepakbola. Itu terang menjadi persoalan besar buat masa depan olahraga tersebut.

"90 menit ialah waktu yang usang bagi seorang milenial untuk duduk di sofa (dan nonton berkelahi sepakbola)," tuturnya dikutip dari Comicbook, Minggu (3/2/2019).




"Sebagai chief executive sebuah klub sepakbola yang bergantung pada suporter generasi berikutnya, aku pun merasa risau saat melihat angka jumlah penonton (kalangan usia) milenial (berjenis kelamin) laki-laki," ucap Moore.

Sehubungan itu, Moore percaya industri sepakbola perlu berinvestasi demi menarik perhatian audiens yang lebih muda. Salah satu caranya ialah mengadopsi teknologi gres dan mengadaptasikan konten yang lebih pendek untuk menarik perhatian.




"Sebagai klub, bila kita tidak punya kecakapan teknologi maka kita akan kehilangan (pemirsa milenial laki-laki). Saat ini sudah ada tantangan besar dan dalam sehari cuma ada 24 jam... ada sedemikian banyak yang menghabiskannya dengan main 'Fortnite'," katanya.

"Kami ada di industri yang perlu memanfaatkan teknologi demi memastikan kami tak boleh kehilangan satu generasi yang sedang tumbuh dengan tidak mengasihi sepakbola."

"Kami perlu mengemas konten dalam waktu 60-90 detik untuk mempertahankan keterikatan dengan mereka," sambung laki-laki yang amat paham dunia game sebab pernah jadi presiden Sega Amerika, berkecimpung di Microsoft dalam membidani Xbox, dan juga memimpin divisi game di Electronic Arts.


Post a Comment

 
Top