0 Comment
PSSI Tak Tahu Bekas Kantor Liga Indonesia Disegel PolisiKantor PT Liga Indonesia di Rasuna Said disegel. (Mercy Raya/detikSport)

Jakarta - Sekretaris Jendral PSSI, Ratu Tisha Destria, tak mengetahui penyegelan dan penggeledahan kantor PT Liga Indonesia oleh Satgas Anti Mafia Bola. Setelah PT LI tutup, kantor dipakai untuk Komdis PSSI.

Satgas Anti Mafia Bola menyegel dan menggeledah kantor PT Liga Indonesia di tempat Kuningan, Jakarta, Kamis (31/1/2019) malam. Kantor tersebut dijaga kepolisian.

Kantor PT LI itu berada di Rasuna Office Park DO-07, Jalan HR. Rasuna Said, RT 16/RW 01 Menteng Atas dan beroperasi mulai 2009 sampai 2011, Kantor itu tak lagi dipakai oleh PT LI ataupun PT Liga Prima Indonesia Sportindo dan PT Liga Indonesia Baru, yang menjadi operator kompetisi sepakbola berikutnya.

Belakangan diketahui kantor tersebut merupakan kantor Komisi Disiplin PSSI. Kantor itu disebut hanya untuk dipakai sebagai tempat rapat.


Tisha tidak tahu kantor tersebut disegel polisi. Dia menegaskan seluruh kegiatan PSSI sudah pindah di Kantor FX Plaza, Senayan, Jakarta.

"Kantor PSSI sudah di sini, semua acara sudah dipindah di sini termasuk dokumen-dokumen terkait. Kami sudah serahkan semua yang dibutuhkan. Semua dokumen dan pemindahan semua sudah dipindahkan ke FX," ujar Tisha di Jakarta, Jumat (1/2/2019).

"Jangan tanya ke saya, tanya ke mereka. Karena kan alamat kami tidak situ. Ya, ibarat yang aku bilang kami sering rapat di (Hotel) Sultan juga untuk menyewa, alasannya kan kami berpindah-pindah dari Rubina ke Kemang space-nya terbatas mustahil melaksanakan seluruh acara di kantor, memungkinkan kami menyewa kantor lain," beliau menegaskan.

PSSI mempunyai saham satu persen di PT LI, sisanya (99 persen saham) dimiliki klub. Itu telah mengalami perubahan dari 99 persen kepemilikan bersama Yayasan Sepakbola Indonesia milik Nirwan Bakrie. Dalam RUPS 2011, ditetapkan presiden administrator PT LI dijabat oleh Syahril taher, administrator ada di tangan Andi Darussalam Tabusalla, CEO administrator kompetisi diduduki Joko Driyono, dan komisaris utama dijabat oleh Harbiansyah Hanafiah.





Post a Comment

 
Top