
Jakarta - PSSI menunggu surat resmi merger PS Tira dengan Persikabo Bogor. PSSI menilai penggabungan keduanya tidak ada duduk kasus asalkan memenuhi regulasi.
PS Tira dan Persikabo balasannya memutuskan untuk merger dan berganti nama menjadi Tira Persikabo. Mereka berkandang di Stadion Pakansari, Bogor untuk mengarungi kompetisi demam isu depan.
Penggabungan tersebut sempat menyebabkan pertanyaan alasannya keduanya berbeda divisi, PS Tira di Liga 1 dan Persikabo bermain di Liga 3.
Baca juga: PS Tira Merger dengan Persikabo |
"PSSI, dalam hal ini sebagai regulator, hanya menunggu surat dari kedua belah pihak tersebut. Kalau pemahaman merger itu klubnya, maka itu tidak bisa. Kalau dua klub itu merger, tapi dua-duanya masih berkompetisi, kami tidak bisa," ujar Iwan kepada pewarta di Jakarta, Jumat (1/2/2019).
"Tapi, bila pemahaman mergernya itu perihal pengelolaan, PT nya, lalu terkait sama homebase-nya dan lain sebagainya itu kan wajar-wajar saja, di mana dapat dilakukan. Tapi, bila klubnya merger tapi dua-duanya bermain, satu bermain di Liga 1 dan satu bermain di Liga 2, tentu itu tidak bisa," Iwan menambahkan.
So, usai merger itu, Persikabo atau PS Tira akan lebur. Artinya, dua klub itu akan menjadi satu. Jika merujuk kasta bermain dua klub, besar kemungkinan Persikabo yang tak akan lagi bermain di Liga 3 demam isu ini. Jatah di Piala Indonesia pun hilang.
"Ketika mereka merger nanti niscaya itu menjadi salah satu konsen yang kami bicarakan dengan mereka, bila ada surat dari Persikabo dan PS Tira, tentunya ya dihentikan dong. Kalau sudah menjadi satu dengan PS Tira, tentunya mereka (Persikabo) sudah tidak punya slot lagi di Liga 3," kata Iwan.
"Untuk di Piala Indonesia, kami akan lihat siapa yang di depan, bila Persikabo-PS Tira mereka tentunya sudah tidak dapat mendapat slot di Piala Indonesia. Tapi bila yang disebut yaitu PS Tira-Persikabo dalam hal ini yang memimpin sektornya PS Tira ya tetap kami akomodir, tapi hingga hari ini surat itu belum kami terima," ia menjelaskan.
Post a Comment