
Jakarta - Air ialah musuh utama bagi komponen mesin motor. Apalagi di musim hujan ibarat kini ini, motor dapat mogok gara-gara busi kemasukan air. Busi mempunyai fungsi utama sebagai pemantik api yang memicu terjadinya proses pembakaran udara dan bensin di ruang mesin.
Dijelaskan Technical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, sehabis motor menerjang genangan banjir atau hujan lebat yang rutin, hal yang paling utama dilakukan ialah sering-sering mengecek businya.
"Cek busi dan lap sampai kering. Pastikan busi benar-benar kering dan nggak ada sisa-sisa air lagi pada dikala ingin dipasang ke mesin," bilang Diko, dikala dihubungi detikOto, Kamis (10/1/2019).
Baca juga: Kenali Tanda Busi Mobil Harus Diganti |
Selain busi, perlu juga mengecek kabel busi dan tutup busi sehabis motor melewati genangan atau banjir. "Sebab tutup busi dan kabel tadi kebanyakan terbuat dari materi karet ataupun resin. Bisa jadi tutup busi tadi jadi mengkerut atau getas sehabis terkena air, apalagi jika komponen tadi tidak pernah diganti dalam waktu yang cukup lama," terang Diko.
Dalam beberapa kasus motor mogok sehabis menerjang banjir atau hujan penyebabnya memang alasannya busi yang kemasukan air. "Tapi yang terpenting pecahan input dan output busi tadi, walaupun pecahan insulatornya basah, dua pecahan itu dapat dikeringkan dan busi masih dapat beroperasi. Tapi jika rembesan air sudah mulai masuk ke dua pecahan itu, lebih baik motor berhenti dulu," lanjut Diko.
Baca juga: Benarkah Motor Injeksi Tidak Perlu Dirawat? |
Busi yang lembap biasanya akan meninggalkan jejak air pada pecahan metalnya, kendati sudah dikeringkan. Selama pecahan input dan output dapat dikeringkan secara maksimal, busi masih dapat bekerja normal.
"Tapi dikhawatirkan pecahan metal busi tadi akan menjadi karat dan debu-debu karat tadi bercampur di ruang bakar dan akan mensugesti kondisi ruang bakar. Bahaya lainnya ialah si busi akan karatan dan bakal susah untuk dilepas pada dikala ingin servis atau ganti busi," pungkas Diko.
Post a Comment