Jakarta - Ketika pemain lain berlomba main di luar negeri, Marinus Maryanto Wanewar, menentukan tinggal di Persipura Jayapura. Dia ingin membawa Persipura juara.
Marinus pertama kali dikontrak Persipura ketika berusia di bawah 21 tahun. Saat itu, Mutiara Hitam gres saja menjuarai Indonesia Soccer Championship 2016 dan beliau gres lulus PPLP Papua. Marinus lolos sehabis ikut seleksi tim.
Setelah itu, beliau dikontrak selama satu tahun, kemudian diperpanjang selama dua tahun. Mendekati masa habis kontraknya, Marinus kemudian dipinjamkan ke Bhayangkara FC selama enam bulan.
Kini sehabis dikembalikan The Guardian, masa depan Marinus bersama Persipura dispekulasikan. Dia belum dihubungi administrasi terkait perpanjangan kontraknya meski kolaborasi sudah berakhir Desember 2018.
"Sampai ketika ini belum ada kontrak. Saya masih tunggu kabar dari mereka (Persipura)," kata Marinus ketika berbincang dengan detikSport di Hotel Sultan, Senayan, waktu lalu.
Marinus, yang dari awal kariernya di klub Liga 1 selalu bersama Persipura, mengaku sulit untuk dapat berpaling ke tim lain. Padahal sudah ada usulan baik dalam dan luar negeri.
"Ada (tawaran) dari klub Liga 1. Dari liga luar juga ada. Tapi saya tunggu Persipura. Walau belum dikontak tunggu saja," sambungnya.
"Terakhir kali saya dihubungi administrasi ketika tabrak Persipura lawan Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta Selatan."
Lantas apa yang menciptakan Marinus bertahan?
"Pasti semua orang Papua ingin main di Persipura dan membawa tim itu juara. Itu satu harapan dan menjadi pujian dapat mewujudkan," beliau mempertegas.
Dia juga bilang pemain-pemain Papua punya potensi untuk berkembang dan bersaing. Hanya sayang memang training di Papua terbilang kurang.
"Semua jikalau dilihat main bola semenjak kecil. Tapi di sana kami kurang training saja."
Post a Comment