Jakarta - Persaingan industri jasa pengiriman semakin ketat seiring banyaknya pemain baru. Masing-masing perusahaan bahkan berani perang tarif demi menggaet konsumen.
Meski demikian, JNE pede mengambil keputusan untuk menaikkan tarif ongkos kirim. Keputusan ini diambil karena biaya kargo udara yang kian tinggi.
"Kompetitor pun saya yakin juga akan melaksanakan hal yang sama, saya tahu bahwa banyak pemain gres yang kata orang itu berani rugi, ya silakan aja. Karena pada balasannya customer experience kualitas pelayanannya yang kita bisa jaga," kata Direktur Umum JNE Muhammad Feriadi kepada detikFinance ketika dihubungi, Senin (14/1/2019).
JNE sendiri akan meningkatkan pelayanan lebih baik, salah satunya dengan melaksanakan otomasi.
"Kita ingin menciptakan suatu sorting mesin yang kini kita buat di tempat Cengkareng. Mudah-mudahan simpulan tahun sanggup selesai," kata Feriadi.
Dengan selesainya proyek ini, mesin yang akan digunakan kemampuannya akan mencapai 48 ribu kiriman per jam.
"Intinya proses sortir akan bisa dilakukan lebih cepat dibandingkan dilakukan secara manual, alasannya yaitu manual sistem erornya lebih tinggi, prosesnya lebih lama," terperinci dia.
Baca juga: JNE Naikkan Ongkir Mulai 15 Januari 2019 |
Post a Comment