Mataram - Liburan di Lombok, cobalah mampir sejenak di Pantai Mapak Indah. Pantai di Mataram ini mempunyai daerah penangkaran penyu. Ada dongeng inspiratif di baliknya lho!
Lokasi pantai ini tak jauh dari destinasi Makam Loang Baloq di Jalan Soedjojono, Lingkar Selatan, Mataram. Jaraknya dari sana sekitar kurang lebih 500 meter ke arah timur. Persisnya bersebelahan dengan Pantai Gading, sebuah pantai yang cukup diminati untuk liburan keluarga di tamat pekan.
Belum banyak wisatawan yang tahu pantai Mapak Indah sebagai daerah penangkaran penyu. Dari penuturan H Awan (40), Ketua Kelompok Pelestari Penyu Mapak, pernah ada satu dua orang wisatawan asal Jerman dan Belanda tiba ke pantai ini, tapi itu pun hanya kebetulan.
Foto: (Harianto Nukman/detikTravel) |
"Pantai ini kan tidak mengecewakan anggun untuk sunsetnya. Kebetulan ada turis bule itu tiba lihat-lihat dan aku tawarkan untuk selfie dengan tukik ini," tutur H Awan ketika detikTravel berkunjung ke sana, Sabtu (20/10/2018) kemarin.
Kolam penangkaran penyu yang dibentuk H Awan berukuran 3x5 meter. Dia gres setahun yang kemudian mulai membudidayakan penyu di lokasi warung makan tempatnya berjualan hidangan makanan khas tradisional Lombok.
Dia mengungkapkan awal mula dirinya menciptakan penangkaran penyu sebab merasa kasihan terhadap jenis binatang biota bahari yang dilindungi itu. Awalnya banyak warga di sekitar lingkungan sana yang menyia-nyiakan keberlangsungan hidup anak tukik tersebut.
Saat ekspresi dominan bertelur, biasanya di bulan Juni, Juli hingga Agustus, setiap pagi warga di sekitar sana banyak yang menemukan telur-telur penyu di pinggir pantai Mapak.
"Mereka tidak tahu cara memanfaatkan binatang langka ini. Telurnya banyak dijadikan mainan. Mungkin sebab mereka tidak tahu. Ada juga yang bawa telur tukik ini untuk dijual ke pasar," ungkap H Awan.
Foto: (Harianto Nukman/detikTravel) |
Merasa kasihan dengan keberlangsungan binatang itu, semenjak tahun 2016 kemudian ia mulai peduli dengan cara mengakibatkan lokasinya berjualan sebagai daerah penangkaran penyu. Dia menciptakan bak kecil untuk menampung telur tukik yang sudah menetas.
Selama satu setengah bulan lamanya ia harus bersabar merawat biji-biji telur penyu itu supaya bisa menetas dengan selamat. Satu induk penyu biasanya bisa menghasilkan minimal 50 butir telur. Telurnya dipisahkan per satu induk dan diberi tanda ruang bulat kawat berukuran setengah meter.
Apabila waktunya telah tiba, ketika anak tukik berusia 3 bulan, H Awan akan mengundang warga sekitar untuk menyaksikan pelepasan anak tukik ke habitatnya yang semula. Dua kali sudah warga sekitar sana melepas liar penyu ke lautan lepas.
Apabila sudah dewasa, penyu-penyu betina tersebut akan kembali pulang ke pantai Mapak Indah untuk menitipkan puluhan butir telurnya.
Foto: (Harianto Nukman/detikTravel) |
Saban bulan Juni, Juli dan Agustus, H Awan rela begadang, menghabiskan waktunya dari jam 9 malam hingga jam 5 dini hari untuk menunggui dari jauh sekawanan penyu betina yang tiba bertelur di pantai Mapak Indah.
Bagi traveler yang ingin tau dengan pantai Mapak Indah, datanglah melihat ratusan anak tukik yang imut dan unyu-unyu itu.
Post a Comment