0 Comment
Foto: Johanes Randy

Jakarta - Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kemenpar optimis Huta Ginjang di Tapanuli Utara bakal menciptakan wisatawan asal Singapura dan Malaysia terpikat dalam paket wisata Wonderful Huta Toba. Tourism Consultant Mian Simanjuntak menyampaikan destinasi wisata ini sanggup menarik para milenial untuk eksis di medsos.

"Huta Ginjang salah satu spot foto terbaik di Danau Toba sangat perfect. Semua sanggup terlihat anggun di kamera. Kalau di-upload ke Instagram, Facebook, Twitter dan Youtube, karenanya niscaya bagus," ungkap Mian dalam keterangan tertulis Kemenpar, Rabu (17/10/2018).



Ia menyampaikan ada beberapa alasan mengapa Huta Ginjang cocok masuk dalam paket wisata Wonderful Huta Toba. Pertama, berdasarkan Mian, atraksinya menarik untuk travelers milenial yang suka selfie dan banyak berinteraksi media sosial.

Kedua, destinasi ini masuk ke dalam Geosite Danau Toba dan mempunyai pasir menyerupai beling hanya sanggup dijumpai di Huta Ginjang. "Kalau ada story telling yang besar lengan berkuasa soal bagaimana munculnya pasir beling akan bagus sekali," paparnya.

Selain itu, Mian juga mengungkap Huta Ginjang mempunyai spot masakan dan kerajinan tangan yang sudah disiapkan Pemkab Tapanuli Utara. Ada juga spot untuk mengetes adrenalin menyerupai paralayang. "Spotnya juga bagus. Presiden Jokowi pernah diwawancarai Bloemberg di spot itu," kata dia.

Alasan lainnya ialah alasannya lingknugan Huta Ginjang tergolong bersih. Menurutnya administrasi pengolahan sampahnya tergolong bagus dan didukung udaranya yang sejuk sekitar 19-20 derajat celcius dikala siang hari.

"Kadang berkabut. Kira-kira menyerupai Swiss lah. Dan itu bagus untuk foto-foto alam," tambahnya.



Hal senada juga diungkap anggota Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kemenpar Krisanti Kurniawan. Menurutnya kondisi cuaca di lokasi cocok juga untuk wisman Timur Tengah.

"ini juga pas dengan market Middle East yang suka udara hambar dan hujan. Kalau masakan halalnya diperbanyak, ini akan bagus buat refreshing mereka," ujarnya.

Ia menambahkan Huta Ginjang juga telah didukung oleh aksesibilitas yang memadai. Destinasi ini sanggup ditempuh dari Bandara Internasional Sisingamangaraja di Silangit sekitar 15 menit.

"Tugas kita kini jualan. Create paket gres untuk durasi 4 hari 3 malam. Semua masukan akan kami catat. Kami perhatikan. Muaranya ialah menjemput wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Danau Toba and beyond," timpal Deputi bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman.

"Ibarat bermain simponi orkestra, kita akan menghasilkan nada yang indah bila dimainkan bantu-membantu dalam satu kesatuan. Nah, orkestra Wonderful Guna Toba ini akan menghasilkan 'nada indah' bila diharmonisasikan dan disinergikan dengan cantik," sambung Lokot Ahmad Enda, Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar yang diamini Wijanarko, Kepala Bidang Destinasi Area I - Asdep Pengembangan Destinasi Regional I.

Secara umum, Huta Ginjang dinilai punya nilai jual yang sangat tinggi. Selain panorama yang memukau ada sejarah "Super Volcano Geopark" yang ledakannya sempat menggemparkan dunia 75 ribu tahun silam. Menpar Arief Yahya menginstruksikan semoga pilihan paket destinasi wisata ini tak boleh terhenti.

"No Return Point! Tidak boleh mandek. Sudah ada yang mikirin paket-paket gres untuk Toba and beyond. Creative Value dan Commercial Value-nya harus jalan semoga sanggup sustaine," kata Arief.

Post a Comment

 
Top