Tempat Evakuasi Penyu Di Lombok

<center> <img alt="Anak tukik di penangkaran penyu pantai Mapak Indah Mataram (Harianto Nukman/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/21/644c237d-23a6-4f98-a206-e34a7c0dbddb_169.jpeg?w=780&q=90" title="Anak tukik di penangkaran penyu pantai Mapak Indah Mataram (Harianto Nukman/detikTravel)"></center> <br/><b>Mataram</b> - Liburan di Lombok, cobalah mampir sejenak di Pantai Mapak Indah. Pantai di Mataram ini mempunyai daerah penangkaran penyu. Ada dongeng inspiratif di baliknya lho!<br><br>Lokasi pantai ini tak jauh dari destinasi Makam Loang Baloq di Jalan Soedjojono, Lingkar Selatan, Mataram. Jaraknya dari sana sekitar kurang lebih 500 meter ke arah timur. Persisnya bersebelahan dengan Pantai Gading, sebuah pantai yang cukup diminati untuk liburan keluarga di tamat pekan.<br><br>Belum banyak wisatawan yang tahu pantai Mapak Indah sebagai daerah penangkaran penyu. Dari penuturan H Awan (40), Ketua Kelompok Pelestari Penyu Mapak, pernah ada satu dua orang wisatawan asal Jerman dan Belanda tiba ke pantai ini, tapi itu pun hanya kebetulan.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Wisman itu tiba untuk menikmati keindahan sunset di pantai Mapak Indah, pun demikian dengan wisatawan domestik yang saban sore ramai berkunjung ke sana. Tapi tak banyak orang yang memperhatikan keberadaan penangkaran anak penyu (tukik) itu.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Tempat Penyelamatan Penyu di Lombok" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/21/e76cbc60-b480-4bb8-ad60-e0a28bc79837.jpeg?a=1">Foto: (Harianto Nukman/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>"Pantai ini kan tidak mengecewakan anggun untuk sunsetnya. Kebetulan ada turis bule itu tiba lihat-lihat dan aku tawarkan untuk selfie dengan tukik ini," tutur H Awan ketika detikTravel berkunjung ke sana, Sabtu (20/10/2018) kemarin.<br><br>Kolam penangkaran penyu yang dibentuk H Awan berukuran 3x5 meter. Dia gres setahun yang kemudian mulai membudidayakan penyu di lokasi warung makan tempatnya berjualan hidangan makanan khas tradisional Lombok.<br><br>Dia mengungkapkan awal mula dirinya menciptakan penangkaran penyu sebab merasa kasihan terhadap jenis binatang biota bahari yang dilindungi itu. Awalnya banyak warga di sekitar lingkungan sana yang menyia-nyiakan keberlangsungan hidup anak tukik tersebut.<br><br>Saat ekspresi dominan bertelur, biasanya di bulan Juni, Juli hingga Agustus, setiap pagi warga di sekitar sana banyak yang menemukan telur-telur penyu di pinggir pantai Mapak.<br><br>"Mereka tidak tahu cara memanfaatkan binatang langka ini. Telurnya banyak dijadikan mainan. Mungkin sebab mereka tidak tahu. Ada juga yang bawa telur tukik ini untuk dijual ke pasar," ungkap H Awan.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Tempat Penyelamatan Penyu di Lombok" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/21/c4a4c438-82a3-4fb9-9b59-bc799ca627d3.jpeg?a=1">Foto: (Harianto Nukman/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Merasa kasihan dengan keberlangsungan binatang itu, semenjak tahun 2016 kemudian ia mulai peduli dengan cara mengakibatkan lokasinya berjualan sebagai daerah penangkaran penyu. Dia menciptakan bak kecil untuk menampung telur tukik yang sudah menetas.<br><br>Selama satu setengah bulan lamanya ia harus bersabar merawat biji-biji telur penyu itu supaya bisa menetas dengan selamat. Satu induk penyu biasanya bisa menghasilkan minimal 50 butir telur. Telurnya dipisahkan per satu induk dan diberi tanda ruang bulat kawat berukuran setengah meter.<br><br>Apabila waktunya telah tiba, ketika anak tukik berusia 3 bulan, H Awan akan mengundang warga sekitar untuk menyaksikan pelepasan anak tukik ke habitatnya yang semula. Dua kali sudah warga sekitar sana melepas liar penyu ke lautan lepas.<br><br>Apabila sudah dewasa, penyu-penyu betina tersebut akan kembali pulang ke pantai Mapak Indah untuk menitipkan puluhan butir telurnya.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Tempat Penyelamatan Penyu di Lombok" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/21/0d1c2918-20ce-4bae-9702-12e7ded72d9d.jpeg?a=1">Foto: (Harianto Nukman/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Saban bulan Juni, Juli dan Agustus, H Awan rela begadang, menghabiskan waktunya dari jam 9 malam hingga jam 5 dini hari untuk menunggui dari jauh sekawanan penyu betina yang tiba bertelur di pantai Mapak Indah.<br><br>Bagi traveler yang ingin tau dengan pantai Mapak Indah, datanglah melihat ratusan anak tukik yang imut dan unyu-unyu itu.<br><br><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Domestic Destinations Tempat Evakuasi Penyu Di Lombok

Mataram - Liburan di Lombok, cobalah mampir sejenak di Pantai Mapak Indah. Pantai di Mataram ini mempunyai daerah penangkaran penyu. Ada ...

Read more »

Ini Kisah Layar Kumendung Dalam Pameran Gandrung Sewu 2018

<center> <img alt="Foto: Festival Gandrung Sewu 2018 di Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/a643da04-ed63-4dcf-ac0e-7653a47a494f_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Festival Gandrung Sewu 2018 di Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel)"></center> <br/><b>Banyuwangi</b> - Pagelaran Festival Gandrung Sewu 2018 berlangsung sukses. Festival ini menunjukkan pesan dan kesan tersendiri.<br><br>Meski sempat ada penolakan dari DPW-FPI <a href=" " target="_blank">Banyuwangi</a>, aktivitas tersebut sukses digelar. Tidak ada penertiban ataupun pembubaran event budaya tersebut.<br><br>Kegiatan ini dimulai dengan tari Kuntulan. Kesenian Islami ini ditarikan oleh sekitar 150 penari dan penabuh rebana. Lantunan Salawat dilantunkan di lautan pasir di <a href=" " target="_blank">Pantai</a> Boom Banyuwangi, Sabtu (20/10/2018). <br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Fragmen dongeng Layar Kumendung, yang menceritakan kisah final usaha Bupati Pertama Banyuwangi, Mas Alit yang meninggal dalam pelayaran itu, ditampilkan dengan apik oleh sekitar 60 pemain fragmen. Baru sehabis itu, ribuan penari Gandrung muncul sebagai background dongeng kisah tersebut. <br><br>Kejadian perang menciptakan banyak prajurit tewas untuk membela Mas Alit. Itu menciptakan banyak anak menjadi yatim dan bersedih. Saat itulah beberapa penari Gandrung lawas mencoba menghibur dengan melatih tari Gandrung anak yatim pejuang Blambangan. <br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Ardian Fanani/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/6338629a-43c3-4b0a-ac7c-ff14b6207779.jpeg?a=1">(Ardian Fanani/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center>Sambil melatih menari, mereka juga menunjukkan semangat para generasi muda untuk melanjutkan hidup dengan bahagia. Tak hanya itu, penari Gandrung lawas juga meminta kepada generasi muda itu untuk melestarikan budaya dan tradisi. Karena Gandrung juga merupakan pendekar dalam usaha melawan penjajah. <br><br>"Jangan hingga Gandrung punah. Jangan hingga ada yang menghancurkan budaya," ujar salah satu pemain fragmen. <br><br>"Dengan ilmu hidup kita lebih mudah, dengan seni hidup lebih indah, dengan agama hidup lebih terarah. Masuk Pak Eko," tambah pemain fragmen tersebut. <br><br><strong>BACA JUGA:</strong> <a href=" " target="_blank">Menpar: Gandrung Sewu Kembali Masuk Kalender Wisata Nasional 2019</a><br><br>Di final kisah Festival Gandrung Sewu menceritakan Mas Alit yang meninggal dunia, sehabis adanya perompak yang menyerang kapal Mas Alit di Sedayu, Gresik. VOC yang notabene yakni penjajah Belanda, membujuk dan mengajak Mas Alit dalam sebuah pertemuan Bupati. Padahal hal itu hanyalah sebuah budi bulus belaka. <br><br>Meninggalnya Mas Alit tentu menciptakan rakyatnya bersedih. Mereka hanya dapat berdoa, untuk mengenang atas usaha Mas Alit membela rakyat Banyuwangi. <br><br>Dia dan Salawat dilantunkan oleh para penari Gandrung dan pemain fragmen. Sebagai doa untuk Mas Alit.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Ardian Fanani/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/89153d72-9eef-4dd9-8b4a-f5c25a092d59.jpeg?a=1">(Ardian Fanani/detikTravel) </div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Ardian Fanani/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/23766a83-45c9-4ad7-b490-c0693570e3f3.jpeg?a=1">(Ardian Fanani/detikTravel) </div></div></td></tr></tbody></table></center><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Ini Kisah Layar Kumendung Dalam Pameran Gandrung Sewu 2018

Banyuwangi - Pagelaran Festival Gandrung Sewu 2018 berlangsung sukses. Festival ini menunjukkan pesan dan kesan tersendiri. Meski sempat ...

Read more »

Menpar: Gandrung Sewu Kembali Masuk Kalender Wisata Nasional 2019

<center> <img alt="Foto: Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/e2f1a391-d0a1-4714-b2f2-1fef3c26dd06_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi (Ardian Fanani/detikTravel)"></center> <br/><b>Banyuwangi</b> - Kemegahan Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi begitu memikat. Menpar Arief Yahya menyatakan Festival Gandrung Sewu akan kembali masuk 100 calendar of event nasional.<br><br>Hal itu dikatakan <a href=" " target="_blank">Menpar</a> ketika menghadiri Festival Gandrung Sewu di Pantai Boom, <a href=" " target="_blank">Banyuwangi</a>, Sabtu (20/10/2018). <br><br>Menurut Arief, event tahunan Festival Gandrung Sewu layak masuk kalender wisata nasional sesudah melalui kurasi. Tim kurator Kemenpar menilai kualitas pelaksanaan Gandrung Sewu terus mengatakan peningkatan. <br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>"Untuk masuk top 100 kalender event nasional, sebuah event harus bersaing dengan lebih dari 200 event lain se-Indonesia. Gandrung Sewu lolos evaluasi tim dan dinyatakan layak masuk dalam Top 100 Calendar of Events," terang Menpar kepada detikcom, usai pagelaran. Festival Gandrung Sewu. <br><br>Ditambahkan Menpar, Gandrung Sewu mempunyai keunggulan dari tiga nilai sebuah pertunjukan seni yang baik. Nilai itu ialah 3C (creativity, cultural, commercial). <br><br>"Gandrung Sewu ini sangat kreatif. Mulai dari jumlah penampilnya yang kolosal, konfigurasi tarinya apik kelas dunia, dan yang terang sangat cameragenic. Indah di kamera, sekaligus indah di offline," kata Menpar. <br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Ardian Fanani/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/f803589a-3aef-4136-b112-e719f6a724ba.jpeg?a=1">(Ardian Fanani/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center>Nilai lainnya, lanjut Menpar, ialah pertunjukan ini berbasis dan berakar dari budaya lokal Banyuwangi. Dan yang paling penting, Gandrung Sewu bisa menggeliatkan ekonomi daerah. <br><br>"Warung dan restoran rakyat ramai diserbu ribuan wisatawan, penginapan penuh, wisatawan belanja oleh-oleh," kata Menpar. <br><br>"Dan yang tak kalah penting, ada proteksi yang tinggi dari kepala wilayahnya terhadap sektor pariwisata sangat kuat," imbuh Arief. <br><br>Arief menambahkan, selain Gandrung Sewu, event International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) juga dipastikan kembali masuk event nasional 2019. "Bahkan, BEC masuk top 10 event nasional," ungkapnya. <br><br>Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut besar hati kabar tersebut. <br><br>"Terima kasih kepada Kemenpar yang terus mendukung perkembangan pariwisata di Banyuwangi. Ini akan menjadi spirit bagi kami untuk lebih kreatif menggarap sektor wisata sebagai sarana menggerakkan ekonomi warga," kata Anas.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Ardian Fanani/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/58d6a4c1-874b-4fa0-ab7e-14e867747552.jpeg?a=1">(Ardian Fanani/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Menpar: Gandrung Sewu Kembali Masuk Kalender Wisata Nasional 2019

Banyuwangi - Kemegahan Festival Gandrung Sewu di Banyuwangi begitu memikat. Menpar Arief Yahya menyatakan Festival Gandrung Sewu akan kem...

Read more »

Saat Mahasiswa Luar Negeri Berguru Membatik Madura

<center> <img alt="Mahasiswa luar negeri membatik di Madura (Hilda Meilisa/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/e4e8f5d7-b154-4389-b5a7-d2c24c336f04_169.jpeg?w=780&q=90" title="Mahasiswa luar negeri membatik di Madura (Hilda Meilisa/detikTravel)"></center> <br/><b>Madura</b> - Belajar membatik tak hanya jadi menarik bagi wisatawan domestik. Para mahasiswa luar negeri yang sekolah di Indonesia juga tertarik untuk membatik.<br><br>Air muka delapan mahasiswa pertukaran pelajar dari beberapa negara di Asia nampak sumringah. Matanya menyorotkan keingintahuan tinggi ketika melihat ibu-ibu di Sentra Batik Tulis Al Barokah di Bluto, Sumenep, Madura sedang membatik. <br><br>Beberapa kali mereka menggumam, melontarkan kebanggaan atas luwes jemari para ibu ketika menggoreskan canting di kain sepanjang dua meter. Tak ketinggalan, semuanya berebut mengabadikan momen membatik.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Salah satu pemilik pun berbaik hati dengan memberi selembar kain pada mahasiswa. Mereka dibebaskan untuk melukiskan apapun. Hal ini menciptakan salah satu mahasiswa asal China tertarik menggambar bunga, lengkap dengan dedaunan menyerupai motif batik Madura. <br><br>Usai itu, salah satu pembatik memanggil perwakilan mahasiswa dan memberinya sedikit ruang untuk membatik. Mahasiswa itu pun lekas berpindah sembari membawa kain yang telah dilukisnya. Dengan telaten, para perempuan Madura mencontohkan cara melapisi kain dengan lilin. <br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Hilda Meilisa/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/0ad2f9d4-472c-4562-bd8c-5ed43fe0dde0.jpeg?a=1" style="undefined">(Hilda Meilisa/detikTravel) </div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Mulai dari cara memegang canting, mencelupkan ke dalam wajan berisi lilin panas, meniup ujung canting dengan perlahan semoga lilin tak bercecaran hingga menorehkan canting di atas kain mengikuti pola yang sudah dibuat. <br><br>Pelajaran tak hingga di sini, para mahasiswa juga diajak mengintip proses pencelupan kain yang sudah dilumuri lilin. Pencelupan ini untuk memberi warna pada kain. Biasanya, batik Madura memakai warna-warna cerah menyerupai merah, kuning dan biru. <br><br>Namun dalam prosesi pencelupan, mahasiswa tidak diperkenankan untuk mencoba. Hal ini karena, kalau tak berhati-hati dan dilakukan eksklusif oleh ahlinya, pewarna kain dapat menciptakan tangan menjadi gatal-gatal. <br><br>Namun hal ini tak menyurutkan semangat delapan mahasiswa gila untuk melihat proses pembuatan batik hingga rampung. Mereka nampak antusias dengan mengabadikan gambar. <br><br>Setelah proses pembuatan batik telah usai. Tak lupa para mahasiswa asal China, Jepang, Korea Selatan, Tajikistan hingga Timor Leste ini diundang ke galeri untuk melihat eksklusif bagaimana motif batik. <br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Hilda Meilisa/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/82172aa3-e8fd-47cb-8154-751f60ff94f4.jpeg?a=1" style="undefined">(Hilda Meilisa/detikTravel) </div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Tak hanya melihat-lihat, para mahasiswa juga diperbolehkan mencoba eksklusif batik-batik yang tersedia di galeri. Salah satunya mahasiswa asal Jepang, Kana Takase, beliau mengaku kebudayaan di Indonesia mempunyai banyak sekali keindahan.<br><br>Misalnya saja untuk Batik Madura, Kana mengaku warna batik yang cerah sangat pas untuk kulitnya. Terlebih, banyak motif yang sangat sesuai dengan seleranya. <br><br>"Jadi saya sangat menikmati batik Indonesia, khususnya batik Madura. Madura batik mempunyai warna yang sangat cerah dan sangat menyenangkan untuk kami mencoba batik," kata Kana Takase, mahasiswa asal Jepang, ketika mencoba batik di Sentra batik tulis Al Barokah, di Bluto, Sumenep, Madura, Sabtu (20/10/2018).<br><br>Kehadiran Kana ini merupakan salah satu kegiatan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur untuk menggandeng para mahasiswa pertukaran pelajar. Tujuannya untuk mempromosikan juga memperkenalkan pesona alam hingga kebudayaan di Madura. <br><br>Kana pun mengakui kalau dirinya mempunyai banyak ketertarikan akan pesona alam dan kebudayaan Di Indonesia, terutama batik. Tak hanya batik Madura, Kana mengaku sempat mencoba banyak sekali motif batik lain dari beberapa tempat di Indonesia. <br><br>"Bagi saya kebudayaan di Indonesia sangat indah. Bagi orang Jepang menyerupai saya, saya mencoba banyak sekali motif dari batik di Indonesia, batiknya sangat cocok dengan kulit saya," pungkasnya.<b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Domestic Destinations Saat Mahasiswa Luar Negeri Berguru Membatik Madura

Madura - Belajar membatik tak hanya jadi menarik bagi wisatawan domestik. Para mahasiswa luar negeri yang sekolah di Indonesia juga terta...

Read more »

Merasakan Sensasi Eropa Kecil Di Sawahlunto

<center> <img alt="Foto: Dok. Kemenpar" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/3de411fd-2b09-4021-8b47-c1a55d22b9bc_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Dok. Kemenpar"></center> <br/><b>Sawahlunto</b> - Mau berwisata manis layaknya di Eropa? Tidak perlu jauh-jauh. Langkahkan saja kaki Anda ke Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (Sumbar). Kota ini menwarkan sensasi Eropa kecil di tengah perbukitan.<br><br>Menurut Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Iyung Masruroh, Kota Sawahlunto merupakan satu dari banyak permata yang siap naik pentas di panggung pariwisata nusantara. Kota mungil ini memang sudah menjadi buah bibir berkat polesan manis di tempat Kota Tuanya.<br><br>"Potensi besar memang dimiliki Kota Sawahlunto. Terlebih banyak bangunannya merupakan peninggalan Belanda. Tata kotanya pun dipertahankan. Udaranya yang sejuk menciptakan nuansa Eropa begitu terasa di kota ini," ujar Iyung dalam keterangannya, Sabtu (20/10/2018).<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Nuansa Eropa memang begitu kental terasa di kota ini. Kesan autentik milik kolonial Belanda masih membekas besar lengan berkuasa di kota ini. Banyak bangunan bau tanah bersejarah yang berdiri di sudut-sudut kota. Spot instagramablenya banyak. Mau diarahkan kemana saja semua tampak manis di kamera. <br><br>Galeri Tambang Batu Bara & Lubang Tambang Mbah Soero masuk dalam daftar teratas tempat wisata di Sawahlunto. Ini yaitu salah satu lubang tambang yang sanggup dimasuki pihak umum. Di sini sanggup melihat lebih akrab bagaimana suasana di dalam gua tambang masa lampau. <br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Diplomasi Kopi Menpar di Singapura</a></div></td></tr></tbody></table></center><br>Di seberang Lubang Tambang Mbah Soero, terdapat Goedang Ransoem. Tempat ini disebut-sebut sebagai salah satu dapur tercanggih kala ke-20. Hal ini menurut jumlah pasokan makanan yang mesti disiapkan. Makanan itu harus cukup untuk memberi asupan konsumsi bagi budak tambang yang kerap disebut orang rantai.<br><br>Satu lagi tempat yang wajib disinggahi yaitu Museum Kereta Api Kota Sawahlunto. Lokasinya di area Stasiun Sawahlunto yang penuh dengan catatan historis. Di sini kita sanggup menyaksikan banyak sekali peralatan teknis yang biasa dipakai dalam dunia perkereta-apian pada masa lampau. <br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Merasakan Sensasi Eropa Kecil di Sawahlunto" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/c9c94f3c-3676-47cd-9477-ca00a2fdec7f.jpeg?a=1">Foto: Dok. Kemenpar</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>"Selain itu ada beberapa bangunan bersejarah lainnya yang tak boleh luput dari kunjungan, menyerupai Rumah Pek Sin Kek, Gedung Pusat Kebudayaan Sawahlunto, Gereja Kristen Santa Barbara, Gedung Koperasi UPO dan Gedung Kantor Pusat UPO. Kesemuanya berada di area yang berdekatan dan sanggup dijangkau dengan berjalan kaki saja," ungkap Iyung.<br><br>Sawahlunto merupakan daerah penghasil kerikil bara semenjak jaman pendudukan Belanda. Namanya terangkat alasannya yaitu W H de Greve berhasil menemukan potensi kerikil bara kota di ini pada sekitar tahun 1867. <br><br>Sejak dikala itu Belanda memusatkan perhatian pada Sawahlunto dengan melaksanakan invasi pengerukkan perut bumi guna mencari kerikil bara. Material logam ini menjadi pasokan energi utama bagi Belanda. Pembukaan lahan-lahan tambang dan perekrutan buruh tambang secara paksa pun menjadi bab dari sejarah kelam Sawahlunto. <br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Mau Merasakan Suasana Eropa? Datang Saja ke Tapanuli Utara</a></div></td></tr></tbody></table></center><br>"Dan sisa sejarah tersebut sanggup ditemui melalui beberapa bangunan penting yang menjadi saksi bisu di masa lalu. Ini semua terus dikembangkan dan dipromosikan. Salah satunya lewat Sawahlunto International Musik Festival (SIMFes). Yang tahun ini dilaksanakan tanggal 19 sampai 22 Oktober," jelas iyung.<br><br>Menurutnya, dikala ini aksebilatasnya juga cukup mumpuni. Jika ingin mengunjungi Kota Sawahlunto, Anda sanggup mendaratkan diri terlebih dahulu di Bandar Udara Minangkabau di Kota Padang. <br><br>Dari sana sanggup menyewa kendaraan bermotor untuk menghampiri Sawahlunto. Kira-kira butuh tiga jam perjalanan. Sepanjang perjalanan Anda akan disuguhkan pemandang yang spektakuler. Bahkan Anda sanggup melihat Kota Padang dari ketinggian.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Merasakan Sensasi Eropa Kecil di Sawahlunto" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/20/5a77fb19-ab97-4190-b5e9-6db68a11b2db.jpeg?a=1">Foto: Dok. Kemenpar</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>"Jalurnya bagus. Jalannya beraspal mulus dengan ditemani pemandangan hutan dan persawahan yang memukau. Gak kalah cantiknya dengan persawahan di Bali," jelas Iyung lagi.<br><br>Lantas bagaimana dengan amenitasnya? Untuk ini wisatawan tak perlu risau. Ada banyak penginapan serta hotel di Sawahlunto. Asiknya hotel dan penginapan ini juga merupakan bangunan peninggalan Belanda.<br><br>"Pokoknya setiap sudut Kota Sawahlunto akan membawa Anda serasa di Eropa. Penasarankan? Buruan kunjungi Sawahlunto dan rasakan sendiri Eropa mini Ranah Minang," pungkas Iyung.<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Menikmati Keindahan Alam Raja Ampat dari Atas Kapal</a></div></td></tr></tbody></table></center><br>Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya pun menyampaikan hal yang sama. Menpar yang juga pernah menginjakkan kaki di Sawahlunto ini begitu takjub dengan keindahan kotan ini. Dirinya pun semangat mengembangka potensi tempat wisata sejarah di daerah itu.<br><br>"Kota Sawahlunto mempunyai potensi yang sangat luar biasa, di samping bentang alam yang indah kota ini juga mempunyai nilai sejarah yang tinggi dan cukup menggambarkan bagaimana sebuah kota modern dari kala ke-19 dibangun. Kemenpar akan terus ikut membantu pengembangan pariwisata Sawahlunto. Makanya kita pun selalu menunjukkan santunan banyak sekali atraksi pariwisata disana," ujar Menteri asal Banyuwangi itu.<b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Merasakan Sensasi Eropa Kecil Di Sawahlunto

Sawahlunto - Mau berwisata manis layaknya di Eropa? Tidak perlu jauh-jauh. Langkahkan saja kaki Anda ke Kota Sawahlunto, Sumatera Barat (...

Read more »

Sumur Di India Yang Tidak Biasa

<center> <img alt="Agrasen Ki Baoli di India (Grandyos Zafna/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/8a0cd6e4-a175-4663-b88b-b5d251fc0361_169.jpeg?w=780&q=90" title="Agrasen Ki Baoli di India (Grandyos Zafna/detikTravel)"></center> <br/><b>New Delhi</b> - Sumur di India yang satu ini tak sekadar bulat. Melainkan bertingkat dengan seratusan anak tangga.<br><br><span style="color: #ff0000;"><strong><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">India</span></a></strong></span> termasuk tujuan favorit dari para traveler dunia. Teramat banyak daerah yang sanggup dikunjungi di India, tidak terkecuali di New Delhi. Jika wisata ke Red Fort, Qutub Minar, India Gate dan Masjid Jama sudah biasa, cobalah untuk tiba ke Agrasen Ki Baoli.<br><br>detikTravel berkunjung ke sana Selasa (16/10/2018) kemarin. Agrasen Ki Baoli merupakan salah satu <span style="color: #ff0000;"><strong><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">sumur</span></a></strong></span> bertingkat yang pernah digunakan untuk mengambil air pada eranya. Sumur ini didirikan pada masa ke-14, dengan tinggi bangunan mencapai 60 meter.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Grandyos Zafna/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/0b821088-e2d5-40bd-93ee-1e09b65f5096.jpeg?a=1">(Grandyos Zafna/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Sumur tersebut merupakan salah satu peninggalan arsitektur termegah dari masa lalu. Traveler sanggup turun ke sisi bawah sumur melewati tiga tingkat bangunan, dengan 103 anak tangga.<br><br>Bagi pecinta fotografi, daerah ini sangat menarik untuk difoto, alasannya yaitu bangunan ini mempunyai perspektif yang sangat indah. Selain itu, banyak burung merpati, gagak sampai alap-alap yang berterbangan hilir pulang kampung memutari area sumur, yang mendukung foto semakin bagus.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Grandyos Zafna/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/f0b692f5-b4ed-44ca-999f-bcebac1a3d2b.jpeg?a=1">(Grandyos Zafna/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Buat yang suka berswafoto, Agrasen Ki Baoli juga menjadi spot yang bagus. Siap-siap bawa kamera maupun ponsel untuk mengabadikan momen-momen wisata di sini.<br><br>Nah, untuk wisata ke sumur bertingkat tidaklah sulit. Lokasinya di Hailey Road, Jantar Mantar, New Delhi. Dari India Gate traveler sanggup berjalan kaki antara 10-15 menit. Namun bila naik kendaraan umum menyerupai taksi maupun tuktuk ada baiknya mengatakan lokasi ini melalui aplikasi pencari jalan.<br><br>Untuk memasuki Agrasen Ki Baoli, traveler juga tidak perlu membayar uang sepeserpun alias gratis. Traveler sanggup eksklusif masuk saat tiba di halaman depan. Namun sangat disayangkan, masih sedikit informasi yang terdapat di Agrasen Ki Baoli ini mengenai sejarah dan asal-usul bangunannya.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Grandyos Zafna/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/98c33657-9d72-492d-b518-10ff8c35a2fa.jpeg?a=1">(Grandyos Zafna/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Grandyos Zafna/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/e76d0258-47d9-4cbf-951c-0b39b2f95f79.jpeg?a=1">(Grandyos Zafna/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

International Destinations Sumur Di India Yang Tidak Biasa

New Delhi - Sumur di India yang satu ini tak sekadar bulat. Melainkan bertingkat dengan seratusan anak tangga. India termasuk tujuan fav...

Read more »

Serunya Simfest 2018 Dapat Nonton Banyak Musisi Internasional

<center> <img alt="Foto: Dok Kemenpar" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/19/9f706e8d-7af0-4c94-b3dd-cfdc9f7f376c_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Dok Kemenpar"></center> <br/><b>Jakarta</b> - Sawahlunto International Music Festival (SIMFest) 2018 siap digelar pada 19-22 Oktober di Sawahlunto Sumatera Barat. Event ini akan berjalan seru alasannya turut melibatkan sejumlah musisi internasional.<br><br>"SIMFest juga merupakan perpaduan ciamik antara heritage city yang indah, musik yang bergelora, dan kehangatan interaksi antara musisi dan penonton. Itulah mengapa SIMFest selalu dinantikan dan dipadati penikmat musik setiap tahunnya," kata Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam keterangan tertulis, Jumat (19/10/2018).<br><br>Seperti diketahui, SIMFest 2018 akan menghadirkan perpaduan musik komposisi etnik, modern, dan kontemporer di Kota Sawahlunto. Berbagai musisi dari dalam dan luar negeri siap unjuk gigi di program yang sudah kali ke-9 diselenggarakan ini.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Hadiri Wisuda Poltekpar Medan, Menpar Harap Banyak Tenaga Kompeten</a></div></td></tr></tbody></table></center><br>Adapun musisi yang turut meramaikan SIMFest 2018 ini di antaranya Debu (Turki), Tandava (Italia/Rusia/Jepang), Leana Rachael (USA), Iksan Skuter (Malang) dan Manja (Bali). Ada juga Sisir Tanah (Yogyakarta), Groove 'Nroll Percussion (Jakarta), Nonaria (Jakarta), Riau Rhythm Chambers (Riau) serta Saandiko Group (Bukittinggi).<br><br>Selain itu kemeriahan pun akan bertambah dengan hadirnya Minanga Pentagong (Padang Panjang), Sawahlunto New Ensemble (Sawahlunto) dan Alegro's (Sawahlunto).<br><br>Bertemakan "Sawahlunto, the Energy of the World's Culture", SIMFest tahun ini akan memperlihatkan sensasi lain untuk menikmati pagelaran musik. SIMFest pun telah masuk ke dalam 100 Wonderful Events 2018 Kementerian Pariwisata (Kemenpar).<br><br>Dalam gelaran SIMFest ini, para pengunjung tak hanya menyaksikan para musisi pertontonkan keahlian mereka. Akan ada workshop, yang mana dalam acara ini para musisi akan menyebarkan ilmu kepada para pengunjung.<br><br>"SIMFest 2018 merupakan pameran seni yang menghadirkan banyak rangkaian program menarik. Kaprikornus wisatawan bisa mengunjungi pameran ini untuk mencar ilmu sekaligus menghibur diri," ungkap Arief.<br><br>Sementara itu Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Iyung Masruroh mengatakan, SIMFest merupakan event yang diinisiasi oleh Ir. Amran Nur. Keinginannya menghadirkan pameran musik tingkat internasional di Sawahlunto risikonya disambut anggun oleh Kurator Edy Utama dan Hiltrud Cordes. Maka pada 2010 Sawahlunto International Music Festival pertama kali digelar.<br><br>"Atraksi-atraksi untuk mengundang wisatawan tiba itu sangat perlu. Terlebih atraksinya itu bertaraf internasional menyerupai SIMfest ini. Apalagi musik merupakan bahasa universal yang diterima semua kalangan," ujar Iyung.<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Sedekah Laut & Gandrung Sewu Ditolak, Kemenpar Harus Bersikap</a></div></td></tr></tbody></table></center><br>"Jadi tunggu apa lagi. Segera pesan tiket dan nikmati keindahan Sawahlunto di SIMFest 2018," ajaknya.<br><br>Sebagai informasi, Sawahlunto ialah kota yang dulunya bertumpu pada sektor pertambangan kerikil bara sekarang semakin menggeliat membenahi pariwisata. Hotel, museum, daerah rekreasi, dan bangunan-bangunan renta di kota ditata apik siap menyambut turis baik domestik maupun asing.<br><br>Kota yang diapit Bukit Barisan ini bisa memperlihatkan sensasi menyerupai kembali ke zaman kolonial. Pasalnya banyak gedung-gedung pemerintahan masih bergaya Belanda. Namun di beberapa bangunan tidak lupa ditinggalkan pula bentuk bagonjong yang menjadi bentuk atap khas ranah Minang.<b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Serunya Simfest 2018 Dapat Nonton Banyak Musisi Internasional

Jakarta - Sawahlunto International Music Festival (SIMFest) 2018 siap digelar pada 19-22 Oktober di Sawahlunto Sumatera Barat. Event ini ...

Read more »

Misteri Gua Yang Tak Berujung Di Ciamis

<center> <img alt="Foto: Gua Lalay yang konon tak berujung di Ciamis (Dadang/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/18/6ee8e24e-da3b-4337-bef3-6e5bcaa0d0bf_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Gua Lalay yang konon tak berujung di Ciamis (Dadang/detikTravel)"></center> <br/><b>Ciamis</b> - Di Ciamis, ada satu gua yang masih menjadi misteri. Konon katanya, gua ini mempunyai kedalaman yang panjang hingga disebut gua tak berujung. Inilah Gua Lalay.<br><br>Di Ciamis, ketika ini masih banyak tempat yang menyimpan misteri. Salah satunya gua Lalay yang masih misterius dan konon mempunyai kedalaman yang panjang, sehingga disebut juga sebagai gua tak berujung.<br><br>Gua Lalay ini terletak di blok Malabar Desa Sidamulih, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Lokasinya sempurna di atas bukit di belakang Pondok Pesantren Nurul Hidayah.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Gua ini disebut Gua Lalay, alasannya ialah dulunya di gua ini tempat bersarangnya kelelewar kecil. Saat detikTravel mencoba menelusuri gua, di pintu masuk gua yang berdiameter sekitar 2 meter, udaranya sangat sejuk.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Misteri Gua yang Tak Berujung di Ciamis" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/18/2ecee1a4-06c2-4d37-8271-2a11d15c90ad.jpeg?a=1 ">Foto: Pintu masuk ke gua (Dadang/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Saat masuk ke dalam gua, pengunjung akan disuguhkan dengan luasnya gua yang seolah-olah kubah masjid, indah dan pemandangan eksotik. Sebelum masuk, pengunjung atau peziarah diwajibkan untuk mengumandangkan adzan terlebih dulu oleh perwakilan.<br><br>Gua itu dihiasi dengan stalaktit atau batuan yang berwarna putih memanjang dan meruncing dari atas ke bawah. Panjang stalaktit itu beraneka dari yang pendek hingga panjang dan runcing. Diduga terbentuk sudah bertahun-tahun.<br><br>Stalaktit merupakan endapan watu yang menggantung dari langit-langit gua kapur atau jenis watu tetes. Stalaktit terbentuk dari pengendapan kalsium karbonat dan mineral lainnya, yang terendapkan pada larutan air bermineral. <br><br>Di dalam ruang gua itu terdapat lubang berukuran cukup kecil yang hanya bisa dilintasi oleh satu orang dengan kedalaman sekitar 5 meter. Kemudian ada lubang lagi yang mengharuskan pengunjung gua membungkuk.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Misteri Gua yang Tak Berujung di Ciamis" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/18/dc26595c-ab6f-497f-b0e9-0476e6105dc2.jpeg?a=1 ">Foto: Lorong yang konon tak berujung (Dadang/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Nah, lubang lorong ini diduga sangat panjang, sehingga jarang ada orang berhasil hingga ke ujung gua. Selain kondisinya gelap juga bab lorong cukup sempit sehingga menyebabkan orang yang mencoba menelusuri gua memaksa kembali lagi.<br><br>Konon berdasarkan cerita, ada yang menyebut jikalau hingga ke ujung gua ini akan hingga ke Tanah Suci. Namun ada juga dongeng di ujung gua ini akan hingga ke sumber air atau laut. Hanya orang-orang tertentu saja yang bisa menembus gua itu. gua ini diyakini juga sebagai salah satu tempat petilasan Syekh Subakir. <br><br>Keberadaannya belum diketahui masyarakat luas. Padahal gua ini mempunyai keindahan alami yang berpotensi untuk dijadikan salah satu destinasi wisata.<br><br>Suhada, warga setempat, yang juga pemilik lahan di gua itu bercerita ketika masih muda pernah ingin tau mencoba menjelejah gua itu, untuk mengetahui panjang lorong gua. Namun, meski sudah berjalan kaki hampir seharian ia belum hingga ke ujung gua.<br><br>"Sudah habis beberapa obor untuk penerang, tetapi belum hingga ke ujung gua. Karena sudah capek jadi memutuskan kembali keluar," ujar Suhada kepada detikTravel, Kamis (18/10/2018).<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Misteri Gua yang Tak Berujung di Ciamis" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/18/aedd8ec6-c82a-47f0-9074-d6e74c34857f.jpeg?a=1 ">Foto: Banyak wisatawan yang ke gua ini (Dadang/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Kata dia, beberapa pengunjung dari aneka macam tempat sempat ada yang datang, namun belum pernah ada yang berhasil ke ujung gua.<br><br>"Menurut dongeng kata orang bau tanah dulu. Katanya pernah ada orang sholeh yang berhasil hingga ke ujung gua. Konon katanya pribadi tembus ke Tanah Suci Mekkah. Tapi itu hanya cerita," terangnya.<br><br>Sementara itu, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Hidayah Cici Handritin menyampaikan menurutnya gua ini sempat disinggahi oleh Syekh Subakir yang merupakan guru dari Syekh Abdul Muhyi.<br><br>"Suka ada yang ke sini berziarah berdoa di sini. gua ini sering digunakan berdoa. Yang terperinci di gua ini jangan digunakan untuk kemusyrikan alasannya ialah jikalau itu terjadi maka gua akan pribadi runtuh," katanya.<b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Domestic Destinations Misteri Gua Yang Tak Berujung Di Ciamis

Ciamis - Di Ciamis, ada satu gua yang masih menjadi misteri. Konon katanya, gua ini mempunyai kedalaman yang panjang hingga disebut gua t...

Read more »

Pelaku Wisata: Agar Pendakian Gunung Rinjani Cepat Dibuka

<center> <img alt="Foto: Gunung Rinjani (dok. Geopark Rinjani)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/16/a9672459-a104-4d30-81bd-e90e6f78a405_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Gunung Rinjani (dok. Geopark Rinjani)"></center> <br/><b>Jakarta</b> - Pendakian Gunung Rinjani rencananya dibuka kembali tahun 2020. Beberapa pelaku wisata berharap, semoga penanganannya lebih cepat semoga sanggup lebih cepat dibuka.<br><br>Gunung Rinjani di Pulau Lombok, NTB masih ditutup bagi pendaki pasca gempa. Dari rilis resmi Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR). pihak-pihak terkait sudah melaksanakan survei pada tanggal 3-5 Oktober lalu. Survei ini di tiga jalur, yakni Sembalun, Senaru dan Torean.<br><br>Hasilnya didapat, Longsoran-longsoran di tempat kaldera itu patut diwaspadai bagi masyarakat di lembah ketika animo penghujan tiba. Dalam kondisi normal, pembukaan jalur Gunung Rinjani menuju segara Anak diperkirakan sanggup dilakukan pada tahun 2020.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center><strong>BACA JUGA: <a href=" " target="_blank">Kabar Terbaru Gunung Rinjani, Pendakian Dibuka Tahun 2020</a></strong><br><br>Beberapa pelaku wisata di Gunung Rinjani berharap, pembukaan pendakian Gunung Rinjani diharap lebih cepat. Tentu tak hanya tugasnya pihak taman nasional, tapi masyarakat di sekitar Gunung Rinjani sanggup gotong royong.<br><br>"Bisa lebih cepat perbaikannya dengan gotong royong bersama masyarakat di sekitar Rinjani. Pihak dari Dinas Pariwisata NTB pun sanggup membantu. Saya rasa jika semua bersatu memperbaiki jalur pendakian, sanggup lebih cepat. Ini yaitu momen untuk gotong royong bersama untuk kembali membuka jalur pendakian dan pengelolaan Rinjani ke depannya," ujar salah seorang pelaku wisata di Lombok, Bambang Suprayogi dari 1985adventure (Mountain Specialist, Transport Service & Land Explore) kepada detikTravel, Kamis (18/10/2018).<br><br>Bambang sering menerima update dari sesama pelaku wisata dan dari pihak taman nasional. Dari informasi-informasi yang didapat, beberapa kerusakan longsor memang merusak jalur pendakian. Tapi menurutnya, itu sanggup diatasi dengan cepat.<br><br>"Ya ibarat longsor-longsor pada umumnya, Sembalun dan Senaru berdampak. Namun perlu diingat, jalur-jalur pendakian di Rinjani itu lebar-lebar tidak sempit. Kaprikornus sepertinya, sanggup lebih cepat untuk membereskan longsoran dan bebatuan yang menutup jalurnya," papar Bambang.<br><br>Menurut Bambang, memang terdapat alternatif destinasi wisata di sekitar Gunung Rinjani. Ada beberapa perbukitan hingga gerojokan yang indah. Namun tetap saja, Gunung Rinjani menjadi primadonanya.<br><br>"Kalau turis mancanegara itu niscaya maunya naik ke puncaknya. Itu yaitu daya tariknya Gunung Rinjani dan sudah jadi tujuan pendaki seluruh dunia," terangnya.<br><br>"Sekali lagi, ini yaitu momen untuk gotong royong membangun kembali dan mengelola Gunung Rinjani. Ada kiprah taman nasional, dinas pariwisata dan masyarakat di sekitar Gunung Rinjani. Saya rasa terlalu usang jika ditutup pendakiannya hingga tahun 2020," pungkasnya.<b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Pelaku Wisata: Agar Pendakian Gunung Rinjani Cepat Dibuka

Jakarta - Pendakian Gunung Rinjani rencananya dibuka kembali tahun 2020. Beberapa pelaku wisata berharap, semoga penanganannya lebih cepa...

Read more »

Mengenal Red Square Di Moskow, Daerah Ridwan Kamil Jogging

<center> <img alt="Kang Emil di Red Square, Moskow (ridwankamil/Instagram)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/18/6c70a4f5-2622-40dd-ba84-16313edd2321_169.jpeg?w=780&q=90" title="Kang Emil di Red Square, Moskow (ridwankamil/Instagram)"></center> <br/><b>Moskow</b> - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika kunjungan ke Moskow, Rusia, sempat jogging di Red Square atau Lapangan Merah. Tempat apa sih ini sebenarnya?<br><br>Orang nomor 1 di Jawa Barat ini diketahui cukup aktif di Instagram. Dilihat detikTravel dari laman Instagramnya, Kamis (18/10/2018), Kang Emil ketika ini tengah berada di <span style="color: #ff0000;"><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">Moskow</span></a></span>, Rusia untuk menghadiri West Java Investor Forum.<br><br><br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Lewat lembaga tersebut, Kang Emil memperlihatkan aneka peluang investasi di Jawa Barat termasuk pariwisata pada para investor Rusia 5 tahun ke depan.<br><br>Menariknya, sebelum menghadiri lembaga <span style="color: #ff0000;"><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">Kang Emil</span></a></span> menyempatkan diri untuk melaksanakan jogging pagi di Lapangan Merah atau Red Square yang ikonik di Moskow. Apa sih yang membuatnya begitu spesial?<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Mengenal Red Square di Moskow, Tempat Ridwan Kamil Jogging" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/18/32bbc53d-1ab8-4566-b77b-0c7ae2150460.jpeg?a=1">Kang Emil menyempatkan jogging sebelum program (ridwankamil/Instagram)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Bagi traveler pecinta sejarah, Red Square menjadi saksi bisu dari sejarah panjang politik <span style="color: #ff0000;"><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">Rusia</span></a></span>. Tak kalah pentingnya dengan Kremlin yang sekarang telah beralih fungsi jadi kediaman resmi Presiden Rusia, Vladimir Putin.<br><br>Secara arti nama Red Square berasal dari kata Karsnyi yang berarti indah. Namun, berarti merah dalam kontemporari Rusia. Tak ada kaitannya dengan ideologi Komunis atau warna bangunan di sana.<br><br>Mundur ke abad-14, Red Square merupakan tempat kumuh yang berada di bawah Tembok Kremlin. Sebagaimana kondisi ketika itu, pengamen, kriminal sampai orang mabuk banyak dijumpai di sana.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Mengenal Red Square di Moskow, Tempat Ridwan Kamil Jogging" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/07/13/ea18465d-a4b4-4acb-8c8a-7bfacad558b0.jpeg?a=1">Red Square, saksi bisu politik dan sejarah Rusia (Resha/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Barulah pada tahun 1400 di bawah Ivan III, tempat tersebut mulai 'dibersihkan.' Namun, tetap saja jadi tempat kumpul penjahat sampai tempat sanksi publik. Tak ada aturan di Red Square ketika itu.<br><br>Nama Red Square pun gres resmi disematkan pada pertengahan era ke-17, menggantikan nama 'Fire Square' dan Trinity Square. Adapun, Red Square juga jadi tempat parade militer yang memperlihatkan wibawa pasukan Soviet di mata dunia kala itu.<br><br>Hanya saja, fungsi Red Square sebagai tempat parade militer mulai hilang usai Perestroika. Fungsinya pun beralih menjadi tempat konser rock, musik klasik, ekspo sampai fashion berkelas dunia. <br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Mengenal Red Square di Moskow, Tempat Ridwan Kamil Jogging" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/02/08/295474b8-c3c3-4a46-a72d-10806d650ad9.jpeg?a=1">Landmark di Red Square Moskow (Novi Kusumayanti/d'Traveler)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Setiap awal tahun, Red Square juga jadi venue utama penghitungan momen Tahun Baru. Dimeriahkan oleh kembang api dan pesta meriah, tak terhitung berapa banyak <span style="color: #ff0000;"><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">turis</span></a></span> yang datang.<br><br>Bagi para turis, Red Square pun telah menjadi objek wisata wajib kunjung apabila liburan ke Moskow. Traveler juga dapat mengagumi sejumlah bangunan bersejarah khas Rusia yang tersebar di sekitar Red Square. Istilahnya, belum ke Rusia jikalau belum ke Red Square!<br><br><br><br><br><strong><strong>Tonton juga 'Melting Pot Suporter Sepakbola di Red Square':<br><br></strong></strong><p><a href=" " target="_blank" class="embed video20detik">[Gambas:Video 20detik]</a></p><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

International Destinations Mengenal Red Square Di Moskow, Daerah Ridwan Kamil Jogging

Moskow - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ketika kunjungan ke Moskow, Rusia, sempat jogging di Red Square atau Lapangan Merah. Tempat apa...

Read more »

India Punya Bunga Terlangka, Mekar 12 Tahun Sekali

<center> <img alt="Bunga Neelakurinji di Munnar, India (Mayank Soni/BBC Travel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/a3fa9d10-5573-4f7a-b02a-5b53e9e786af_169.jpeg?w=780&q=90" title="Bunga Neelakurinji di Munnar, India (Mayank Soni/BBC Travel)"></center> <br/><b>Munnar</b> - Bunga di India ini sanggup dibilang terlangka di dunia. Bagaimana tidak, mekarnya saja hanya 12 tahun sekali. Lama sekali bukan?<br><br>Melansir BBC Travel, Kamis (18/10/2018), bunga ini ada di negara <span style="color: #ff0000;"><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">India</span></a></span>. Nama bunganya Neelakurinji, memang sangat spesial.<br><br>Salah satu bunga paling langka di dunia, Neelakurinji mekar hanya sekali setiap 12 tahun di negara bab Kerala, India barat daya, sekitar 45 km dari Munnar atau 590 km dari Chennai. Saat waktunya tiba, bunga-bunganya menutupi perbukitan dalam warna ungu.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Di Kerala memang populer dengan vegetasi tropisnya selain berpantai indah. Bunga Neelakurinji terletak di Kota Munnar yang sepi, di pegunungan Ghats Barat. Lokasinya di 1.600 mdpl.<br><br>Munnar dikenal dengan perkebunan teh, kopi dan rempah-rempah dan menjadikannya sebagai tujuan wisata. Neelakurinji tumbuh subur di sana.<br><br>Neelakurinji sering disingkat menjadi Kurinji ialah Strobilanthes, yang merupakan genus dari sekitar 350 spesies tumbuhan <span style="color: #ff0000;"><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">berbunga</span></a></span>, 59 di antaranya tersebar di seluruh semenanjung India. Banyak spesies berbeda dari Strobilanthes mempunyai periode mekar yang berbeda.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="India Punya Bunga Terlangka, Mekar 12 Tahun Sekali" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/16e52d49-6204-4bb3-906e-4d414026a198.jpeg?a=1" style="undefined">Bunga Neelakurinji tumbuh di sekitar Kota Munnar, pegunungan Ghats Barat (Mayank Soni/BBC Travel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>Ada yang mekar empat, delapan, 10, 12 bulan sampai 16 tahun. Tumbuhan ini hampir tak terlihat alasannya tambal sulam. Perkebunan teh dan rempah-rempah sampai konstruksi pelebaran jalan telah mengambil alih lahan pertumbuhannya.<br><br>Bunga yang berjulukan latin Strobilanthes kunthiana ini berarti bunga biru dan akan bermekaran secara massal di daerah lindung. Nuansa biru ada di perbukitan Cagar Alam Kurinjimala menjelang final trend dan biasanya dimulai pada bulan Agustus sampai Oktober.<br><br>Neelakurinji ialah tumbuhan monokarpik yang berarti setiap kali berbunga kemudian akan mati. Dibutuhkan beberapa periode tertentu (setiap 12 tahun) untuk bibit gres supaya bermekaran kembali. Biji yang dihasilkan bunga-bunga itu amat banyak dan memperlihatkan kesempatan untuk dipelajari.<br><br>Menurut Roy Mathew, seorang mantan editor di The Hindu, menulis dalam bukunya, Kurinji: The Flower of the Blue Mountains, bahwa Suku Muthuvan yang tinggal di hutan Kerala percaya bunga itu menjadi simbol cinta dan romansa.<br><br><strong>Saat Bunga Neelakurinji mekar</strong><br><br>Mekarnya Neelakurinji juga penting bagi daerah ini alasannya membawa lonjakan jumlah turis dalam pariwisata. Bunga-bunga yang mekar super menyebabkan perbukitan dilapisinya sampai 60 cm.<br><br>Pada tahun ini <span style="color: #ff0000;"><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">turis</span></a></span> yang tiba berlebih dari hari biasanya. Resor-resor direnovasi. Bahkan pemerintah mulai melebarkan jalan di sepanjang perbukitan dan semangat warga lokal pun bertambah menyambut tamu yang akrab dengan satu juta wisatawan namun peristiwa melanda.<br><br>Selama peristiwa banjir di Kerala bulan Agustus lalu, lebih dari 483 orang meninggal. Puluhan ribu lainnya dievakuasi dan lebih dari 10.000 km jalan hancur sampai hilangnya pendapatan jawaban wisata.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="India Punya Bunga Terlangka, Mekar 12 Tahun Sekali" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/0006c870-69a1-4257-b588-9d0ef3f7506f.jpeg?a=1" style="undefined">Permukiman di Munnar, Kerala, India (Mayank Soni/BBC Travel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Bunga Neelakurinji membutuhkan setidaknya 10 hari sinar matahari terus menerus untuk mekar. Sebelum mekar, hujan turun tak henti-hentinya. Bandara utama ditutup selama beberapa hari dan selama sebulan penuh tidak ada wisatawan sama sekali.<br><br>Berkah tiba pada awal September, matahari terbit lagi, Neelakurinji kesannya mekar tapi tidak ada yang melihat mereka. Taman Nasional Eravikulam, daerah konservasi seluas 97 km persegi untuk tumbuhan dan fauna di daerah itu, seharusnya menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang mencari Neelakurinji. Namun, oleh hujan Bunga Neelakurinji hilang.<br><br>Bagi yang ingin melihat Bunga Neelakurinji harus pergi ke tujuan lain di tempat yang lebih tinggi, ibarat Stasiun Atas dan Vattavada di Kerala dan Kolukkumalai di negara bab Tamil Nadu. <br><br>Perjalanan yang berat harus ditempuh saat ke Kolukkumalai. Adalah lokasi perkebunan teh tertinggi di dunia dan salah satu tempat yang sulit juga cocok untuk melihat bunga langka itu. Dari Munnar, jaraknya 30 km ke permukiman Suryanelli dan melewati jalan sepanjang 18 km memakai kendaraan beroda empat 4x4.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="India Punya Bunga Terlangka, Mekar 12 Tahun Sekali" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/17/2693aaa8-f3e9-4561-96de-9becc47ee785.jpeg?a=1" style="undefined">Madu dari nektar Bunga Neelakurinji (Mayank Soni/BBC Travel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br><strong>Madu langka</strong><br><br>Bunga Neelakurinji juga menghasilkan madu langka yang disebut Kurinjithen. Saat berbunga akan menarik lebah-lebah dalam penyerbuka dan kesannya menghasilkan madu. Memanen madu ini pun amat rumit, hanya suku setempat yang diizinkan untuk mengambilnya. <br><br>Hampir tidak pernah dijumpai di pasar, kecuali dijual oleh beberapa toko saja. Penduduk setempat percaya madu ini mempunyai khasiat sebagai pencegah penyumbatan jantung meski belum ada penelitian khusus yang dilakukan alasannya kelangkaannya.<br><br>Dalam menghadapi perubahan iklim, pengembangan lahan, dan peningkatan pertanian menjadi poin terpenting dalam melindungi habitat alami dan melestarikan Neelakurinji. Taman Nasional Eravikulam telah melaksanakan peningkatan kesadaran perihal konservasi melalui kampanye dan ekspedisi pendakian, dimulai pada tahun 1989 dan pada 2006 pemerintah mengumumkan 3.200 hektar ialah habitat Kurinji yang terletak di akrab Munnar sebagai tempat perlindungannya.<b></b><div class="clearfix mb20"></div>

International Destinations India Punya Bunga Terlangka, Mekar 12 Tahun Sekali

Munnar - Bunga di India ini sanggup dibilang terlangka di dunia. Bagaimana tidak, mekarnya saja hanya 12 tahun sekali. Lama sekali bukan?...

Read more »

Bi Nilai Pariwisata Halal Berpotensi Untuk Dikembangkan

<center> <img alt="Foto: Dok Kemenpar" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/07/0f65ab7d-406f-448f-a30d-8341724a9475_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Dok Kemenpar"></center> <br/><b>Jakarta</b> - Dengan banyaknya umat muslim di dunia, pariwisata halal dinilai mempunyai potensi untuk dikembangkan. Selain itu sektor ini pun dianggap menjadi kunci penguatan ekonomi Indonesia.<br><br>"Hal ini mengingat banyaknya jumlah umat muslim di dunia. Di sisi lain, wisata halal juga menghadapi aneka macam tantangan. Terutama dari sisi budaya, demografi, tujuan maupun alokasi biaya yang dikeluarkan untuk berwisata," ungkap Executive Director Bank Indonesia Wiwiek Sisto Widayat dalam keterangan tertulis Kemenpar, Rabu (17/10/2018).<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Menaker Yakin Indonesia Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Dalam konferensi internasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Senin (15/10) lalu, Wiwiek menambahkan wisata halal tidak sanggup berdiri sendiri, namun menjadi bab dari keseluruhan industri halal yang meliputi sektor finansial dan pembiayaan. <br><br>Untuk itu, menurutnya, kolaborasi dengan aneka macam negara, penting dilakukan pemerintah dan pemangku kepentingan untuk mendorong pengembangan wisata halal. <br><br>"Kerja sama juga perlu dilakukan dengan pemangku kepentingan di daerah-daerah wisata halal. Untuk itu diharapkan pemahaman lebih dalam dari aneka macam pihak dalam pengembangannya," jelasnya.<br><br>Wiwiek menjelaskan, ekonomi Islam Indonesia yang prospektif untuk dikembangkan ibarat makanan halal, busana Islami, pariwisata halal, kosmetika halal dan halal obat-obatan. <br><br>"Termasuk rendang yang dinobatkan jadi makanan paling enak berdasarkan 50 dunia makanan terbaik (CNN travel). Mode Islam juga semakin terkenal di kalangan generasi milenial dan gaya hidup halal menjadi semboyan muslim di Indonesia ketika ini," terangnya.<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Daftar Kenaikan Upah di Era Jokowi</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Wiwiek menyebut, banyak tempat di Indonesia yang berpotensi dikembangkan sebagai tujuan wisata halal. Salah satunya Nusa Tenggara Barat (NTB).<br><br>"Pemerintah tempat NTB berhasil menyampaikan potensinya di bidang pariwisata. Di sana ada resor, makanan tradisional, tempat-tempat bersejarah Islam dan tentu saja indah pantai. Wisatawan juga sanggup tiba ke sini dengan kapal pesiar dan menikmati keindahan selat lombok di sore hari," tuturnya.<br><br>Ia menyebut dominan wisatawan yang tiba ke NTB berasal dari Australia, Malaysia, Singapura dan dari beberapa wilayah di Indonesia. Lombok juga telah dicanangkan sebagai The Best Destination for Halal Tourism Resort di dunia dari CNBC Indonesia di tahun 2017 dan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) tahun 2018. <br><br>Selain itu, lanjut Wiwiek, Lombok juga berhasil mendapat penghargaan The World Halal Tourism dua tahun berturut-turut di tahun 2015 dan 2016 di Dubai sekaligus sebagai The World Best Halal Honeymoon Destination. <br><br>"Alhamdulillah, sudah kita lihat beberapa perbaikan di sini sehabis gempa bumi. Membangun kembali rumah, publik infrastruktur (sekolah, masjid dan lainnya) dan fasilitasnya diproses oleh lokal pemerintah, forum sosial, dan organisasi publik. Bahkan internasional di bawah organisasi multinasional dan negara negara tetangga turut membantu," paparnya.<br><br>Sementara Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, menegaskan wisata halal juga mendapat perhatian serius Kemenpar.<br><br>"Dengan dominan warga yakni muslim, wisata halal terperinci mendapat porsi lebih. Apalagi Indonesia mempunyai banyak destinasi halal. Salah satunya Lombok yang keindahannya sudah diakui dunia. Untuk itu Kemenpar terus mendorong percepatan perbaikan sarana wisata disana," katanya. <br><br>Pihaknya juga sudah menegaskan ke dunia internasional jikalau pariwisata Nusa Tenggara Barat (NTB) telah pulih. Rizki menyampaikan Kemenpar akan mengangkat kembali destinasi wisata NTB pascagempa Lombok.<br><br>Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan pihaknya sebetulnya akan meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index untuk menyesuaikan dengan standar global.<br><br>"Pada September 2018 kemarin Indonesia akan meluncurkan Indonesia Muslim Travel Index (IMTI). Sehingga ekosistem wisata halal terkondisi Indonesia untuk sanggup menyesuaikan standar yang direkognisi global," kata Arief.<br><br>Dia menjelaskan dalam IMTI indikator yang dipakai merupakan adonan Global Muslim Travel Index (GMTI), Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang diterbitkan World Economic Forum (WEF) dan The Halal Travel Indicator (HTI) yang menjadi bab dalam State of the Global Islamic Economy Report inisiasi Thomson Reuters bersama DinarStandard.<b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Bi Nilai Pariwisata Halal Berpotensi Untuk Dikembangkan

Jakarta - Dengan banyaknya umat muslim di dunia, pariwisata halal dinilai mempunyai potensi untuk dikembangkan. Selain itu sektor ini pun...

Read more »

Kemenpar Siapkan Huta Ginjang Pikat Wisman Singapura Dan Malaysia

<center> <img alt="Foto: Johanes Randy" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/09/18/76728feb-d641-40d2-9396-980b70b854b6_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Johanes Randy"></center> <br/><b>Jakarta</b> - Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kemenpar optimis Huta Ginjang di Tapanuli Utara bakal menciptakan wisatawan asal Singapura dan Malaysia terpikat dalam paket wisata Wonderful Huta Toba. Tourism Consultant Mian Simanjuntak menyampaikan destinasi wisata ini sanggup menarik para milenial untuk eksis di medsos.<br><br>"Huta Ginjang salah satu spot foto terbaik di Danau Toba sangat perfect. Semua sanggup terlihat anggun di kamera. Kalau di-upload ke Instagram, Facebook, Twitter dan Youtube, karenanya niscaya bagus," ungkap Mian dalam keterangan tertulis Kemenpar, Rabu (17/10/2018).<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Pertama di Dunia, Menpar Jaring Wisman Via Teknologi CDM</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Ia menyampaikan ada beberapa alasan mengapa Huta Ginjang cocok masuk dalam paket wisata Wonderful Huta Toba. Pertama, berdasarkan Mian, atraksinya menarik untuk travelers milenial yang suka selfie dan banyak berinteraksi media sosial.<br><br>Kedua, destinasi ini masuk ke dalam Geosite Danau Toba dan mempunyai pasir menyerupai beling hanya sanggup dijumpai di Huta Ginjang. "Kalau ada story telling yang besar lengan berkuasa soal bagaimana munculnya pasir beling akan bagus sekali," paparnya. <br><br>Selain itu, Mian juga mengungkap Huta Ginjang mempunyai spot masakan dan kerajinan tangan yang sudah disiapkan Pemkab Tapanuli Utara. Ada juga spot untuk mengetes adrenalin menyerupai paralayang. "Spotnya juga bagus. Presiden Jokowi pernah diwawancarai Bloemberg di spot itu," kata dia. <br><br>Alasan lainnya ialah alasannya lingknugan Huta Ginjang tergolong bersih. Menurutnya administrasi pengolahan sampahnya tergolong bagus dan didukung udaranya yang sejuk sekitar 19-20 derajat celcius dikala siang hari. <br><br>"Kadang berkabut. Kira-kira menyerupai Swiss lah. Dan itu bagus untuk foto-foto alam," tambahnya.<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Begini Cara GenPI Maluku Gaet Wisatawan ke Pasar Salamoeli</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Hal senada juga diungkap anggota Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kemenpar Krisanti Kurniawan. Menurutnya kondisi cuaca di lokasi cocok juga untuk wisman Timur Tengah.<br><br>"ini juga pas dengan market Middle East yang suka udara hambar dan hujan. Kalau masakan halalnya diperbanyak, ini akan bagus buat refreshing mereka," ujarnya.<br><br>Ia menambahkan Huta Ginjang juga telah didukung oleh aksesibilitas yang memadai. Destinasi ini sanggup ditempuh dari Bandara Internasional Sisingamangaraja di Silangit sekitar 15 menit. <br><br>"Tugas kita kini jualan. Create paket gres untuk durasi 4 hari 3 malam. Semua masukan akan kami catat. Kami perhatikan. Muaranya ialah menjemput wisatawan mancanegara untuk berlibur ke Danau Toba and beyond," timpal Deputi bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, Dadang Rizki Ratman. <br><br>"Ibarat bermain simponi orkestra, kita akan menghasilkan nada yang indah bila dimainkan bantu-membantu dalam satu kesatuan. Nah, orkestra Wonderful Guna Toba ini akan menghasilkan 'nada indah' bila diharmonisasikan dan disinergikan dengan cantik," sambung Lokot Ahmad Enda, Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar yang diamini Wijanarko, Kepala Bidang Destinasi Area I - Asdep Pengembangan Destinasi Regional I.<br><br>Secara umum, Huta Ginjang dinilai punya nilai jual yang sangat tinggi. Selain panorama yang memukau ada sejarah "Super Volcano Geopark" yang ledakannya sempat menggemparkan dunia 75 ribu tahun silam. Menpar Arief Yahya menginstruksikan semoga pilihan paket destinasi wisata ini tak boleh terhenti.<br><br>"No Return Point! Tidak boleh mandek. Sudah ada yang mikirin paket-paket gres untuk Toba and beyond. Creative Value dan Commercial Value-nya harus jalan semoga sanggup sustaine," kata Arief.<b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Kemenpar Siapkan Huta Ginjang Pikat Wisman Singapura Dan Malaysia

Jakarta - Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kemenpar optimis Huta Ginjang di Tapanuli Utara bakal menciptakan wisatawan ...

Read more »

Mau Lihat Bunga Matahari Anggun Di Bandung? Ini Tempatnya

<center> <img alt="Foto: Bunga matahari bagus alami di Curug Batu Templek (Wisma/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/16/b5c34eaa-4a79-4a1a-a7ee-44b7ed269a99_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Bunga matahari bagus alami di Curug Batu Templek (Wisma/detikTravel)"></center> <br/><b>Bandung</b> - Selain teladas unik, Curug Batu Templek di Kabupaten Bandung punya hamparan bunga matahari yang cantik. Traveler dapat foto-foto seru di sini.<br><br>Pagi berganti siang, bunga matahari yang mempunyai nama latin Helianthus annuus itu mekar di daerah Obyek Wisata Batu Templek, Kecamatan Cimenyan, <a href=" " target="_blank">Kabupaten Bandung</a>.<br><br>Puluhan tangkai bungai matahari tumbuh di daerah obyek wisata ini. Bunga-bunga tersebut sengaja ditanam oleh pengelola untuk mempercantik daerah obyek wisata ini.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Belum usang ini detikTravel berkunjung ke obyek wisata ini, bunga-bunga itu ditaman di dua sudut tebing Batu Templek. Bunga-bunga itu biasanya dijadikan spot foto bagi para pengunjung untuk berswafoto.<br><br>"Bunganya sedang mekar, menambah kecantikan panorama alam yang ada di sini. Menurut aku spot foto ini yang paling menarik," kata Siti Nytaeni Agustia, <a href=" " target="_blank">wisatawan</a> asal Sukabumi.<br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Mau Lihat Bunga Matahari Cantik di Bandung? Ini Tempatnya" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/16/6314e04b-daeb-444c-9b2e-fbfb0518f7b5_169.jpeg?w=620">Foto: Bunga matahari sengaja ditanam oleh pengelola (Wisma/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Siti mengungkapkan, setiap pengunjung yang hendak berwisata <a href=" " target="_blank">taman bunga</a> ini akan mengakibatkan latar bunga matahari untuk berswafoto. Selain indah, latar tersebut unik.<br><br>"Unik, soalnya ini bunga asli. Kan jarang-jarang, jika bunga palsu niscaya banyak dan tak jarang pengelola obyek wisata lain memasang hiasan bunga plastik untuk mempercantik obyek wisatanya. Tapi ini orisinil loh," ungkapnya.<br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Mau Lihat Bunga Matahari Cantik di Bandung? Ini Tempatnya" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/16/57ed6657-c573-4611-9955-ba4d6f5b5ad8_169.jpeg?w=620">Foto: Traveler dapat foto-foto di sini (Wisma/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Bagi para wisatawan, bila berkunjung ke obyek wisata ini biar tetap menjaga kebersihan. Selain itu, teoat di spot foto bunga matahari itu wisatawan boleh berfoto dengan spot foto bunga matahari tapi jangan memegang atau merusaknya.<br><br>"Ada beberapa bunga yang tidak mekar secara sempurna. Mungkin itu alasannya yaitu dirusak atau dipegang oleh pengunjung yang tak bertanggungjawab. Kan sayang," pungkasnya.<br><br><br><br><br><br><strong><strong>Tonton juga 'Main-main ke Taman Bunga Matahari dan Mencicipi Teh Ajaib':<br><br></strong></strong><p><a href=" " target="_blank" class="embed video20detik">[Gambas:Video 20detik]</a></p><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Domestic Destinations Mau Lihat Bunga Matahari Anggun Di Bandung? Ini Tempatnya

Bandung - Selain teladas unik, Curug Batu Templek di Kabupaten Bandung punya hamparan bunga matahari yang cantik. Traveler dapat foto-fot...

Read more »

Pasar Cikundul Sukabumi Sajikan Lomba Lukis Sampai Live Musik

<center> <img alt="Ilustrasi Pasar Cikundul di Sukabumi (dok Kemenpar)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/16/34a9c895-dcf3-4d66-91f9-dc2a2a8fb96e_169.jpeg?w=780&q=90" title="Ilustrasi Pasar Cikundul di Sukabumi (dok Kemenpar)"></center> <br/><b>Jakarta</b> - Liburan ke Sukabumi, jangan lupa mampir ke Pasar Cikundul di Objek Wisata Pemandian Air Panas Cikundul. Minggu ini pertunjukan live musik sampai lomba lukis.<br><br>Destinasi digital milik Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sukabumi, Pasar Cikundul yang gres diluncurkan pada 9 September kemudian semakin ramai didatangi pengunjung. Apalagi pada Minggu (14/10/2018), pasar ini menghadirkan terobosan atraksi menarik, mulai dari lomba melukis tong sampah sampai live musik yang dibawakan berirama sunda.<br><br>Seperti edisi-edisi sebelumnya, setiap pekannya tak kurang dari 2.000 orang hadir di Pasar Cikundul yang berada di Objek Wisata Pemandian Air Panas Cikundul, Sukabumi, Jawa Barat. Menurut personel GenPI Sukabumi Agus Rustiawandi, kehadiran destinasi digital ini telah mengubah wajah objek wisata Pemandian Air Panas Cikundul. <br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>"Sebelumnya objek wisata ini sepi. Karena tidak banyak atraksi yang dapat dinikmati pengunjung. Mudah hanya ada pemandian air panas," kata Agus, dalam keterangan tertulis, Selasa (16/10/2018).<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Kemenpar Umumkan Pariwisata NTB Telah Bangkit</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>"GenPI Sukabumi menghadirkan banyak atraksi. Warga pun dilibatkan. Tepatnya melalui bermacam-macam kuliner. Rupanya konsep yang ditawarkan disukai masyarakat. Karena, mereka mendapat paket wisata lengkap dengan berkunjung ke Pasar Cikundul," tambahnya.<br><br>Pada edisi Minggu (14/10), live musik menjadi salah satu sajian Pasar Cikundul dengan panggung yang berada sempurna di depan arena kuliner, mengiring pengunjung yang sedang santai menikmati makanan. Semuanya larut dalam suasana mulai dari orang renta sampai anak-anak, yang menikmati kegiatan mereka.<br><br>Beragam lagu dimainkan mulai dari yang kekinian sampai tradisional. Salah satu yang menarik ialah pengiringnya yang membawakan semua lagu dengan ciri khas Sunda. Dan ini yang menjadi pembeda live music Pasar Cikundul dengan daerah lain.<br><br>Di area masakan ini ada juga spot untuk selfie dengan pemandangan khas Pasar Cikundul. Spot ini kerap menjadi incaran pengunjung sebelum menikmati aneka kuliner.<br><br>"Untuk dapat menikmati jajanan di Pasar Cikundul, pengunjung harus menukarkan uang mereka dengan koin khusus yang hanya berlaku di Pasar Cikundul. Jika nanti koin khusus itu tidak habis dibelanjakan, pengunjung dapat menukarkan sisanya dengan uang asli," katanya.<br><br>Menurut Agus, terobosan yang dilakukan Pasar Cikundul di edisi Minggu (14/10), ialah melukis di tong sampah. Namun penerima tidak perlu membawa tong sampah sendiri alasannya GenPI Sukabumi sudah menyiapkannya.<br><br>"Kita yang menyediakan daerah sampahnya biar seragam. Peserta hanya harus melukisnya. Membuat daerah sampah menjadi terlihat indah ibarat sebuah karya seni. Peserta bebas melukis dimana saja di dalam areal Objek Wisata Pasar Cikundul. Biar mereka lebih terinspirasi," paparnya.<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Di Singapura, Diaspora Siap Viralkan Destinasi Wisata Indonesia</a></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Karena berada di daerah wisata, pengunjung Pasar Cikundul juga dapat menikmati rileksnya berendam di air panas. Ada juga bak renang buat anak-anak. Menteri Pariwisata Arief Yahya berharap GenPI Sukabumi terus berinovasi. Terus menghasilkan sesuatu yang mempunyai value.<br><br>"Teruslah berinovasi supaya destinasi digital yang dibikin menjadi sustain atau berkelanjutan. Tapi ingat, penemuan yang dilakukan tetap harus mengandung unsur 2C. Commercial value dan creative value. Tetap kreatif namun harus mempunyai nilai jual," katanya.<br><br><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Pasar Cikundul Sukabumi Sajikan Lomba Lukis Sampai Live Musik

Jakarta - Liburan ke Sukabumi, jangan lupa mampir ke Pasar Cikundul di Objek Wisata Pemandian Air Panas Cikundul. Minggu ini pertunjukan ...

Read more »

Pelukis Disabilitas Pamer Karya Di Pasar Seni Lukis Indonesia

<center> <img alt="Foto: Dok. Kemenpar" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/09/16/0031d5f9-4fa9-44c5-8393-1baa992621f7_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: Dok. Kemenpar"></center> <br/><b>Jakarta</b> - Pecinta seni wajib tiba ke Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2018 di Jatim Expo, Surabaya. Dapat dijumpai karya seni dari para pelukis penyandang disabilitas.<br><br>Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2018 dipenuhi stan-stan yang menjual bermacam-macam karya seni lukis, mulai dari yang berbahan watu akik hingga bulu unggas. Selain itu, dalam festival ini pula Anda akan menemukan karya pelukis disabilitas. Dia yaitu Sadikin Pard yang melukis dengan cara yang tidak biasa. Sadikin melukis menggunakan kaki dan lisan alasannya dirinya tuna daksa. <br><br>Walau demikian, Sadikin ternyata termasuk salah satu pelukis yang karyanya go international. Kemampuan Sadikin juga membuatnya menjadi satu dari sembilan orang Indonesia yang berhasil masuk dalam AMFPA. Sebuah asosiasi seniman lukis kaki dan lisan dunia yang bermarkas di Liechtenstein.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Kemenpar Umumkan Pariwisata NTB Telah Bangkit</a></div></td></tr></tbody></table></center><br>Sadikin termasuk pelukis dengan gaya realis. Namun sering kali beliau mengubah gayanya menjadi impresionis. Lukisannya didominasi oleh penggunaan warna-warna cerah dan tegas. Paduan warna tersebut, selain menghasilkan objek yang yang dilukis, juga menjadi permainan warna kontras yang menarik.<br><br>"Tergantung mood saja. Saya dulu pelukis realis. Tapi juga bisa gaya impresionis. Sampai kini gaya melukis saya, yah impresionis," kata Sadikin dalam keterangan tertulis, Selasa (16/10/2018).<br><br>Sadikin pun menyampaikan beliau mulai melukis semenjak duduk di dingklik sekolah dasar. Waktu itu hanya sekadar hobi. Sadikin juga menyampaikan bahwa dirinya sempat menjadi seorang pengusaha, namun mengalami kebangkrutan.<br><br>"Saya pernah jatuh berdiri di dunia usaha. Tapi hasilnya Saya putuskan fokus ke dunia lukis. Tapi Saya tetap memanfaatkan kemampuan Saya di bidang marketing dalam memasarkan lukisan Saya," ungkapnya.<br><br><center><table class="linksisip"><tbody><tr><td><div class="lihatjg"><strong>Baca juga: </strong><a href=" " data-label="List Berita" data-action="Berita Pilihan" data-category="Detil Artikel">Kabupaten Buru Punya Pantai Cantik Berpasir Putih</a></div></td></tr></tbody></table></center><br>Sadikin yaitu contoh bagi setiap orang. Hal ini pertanda suatu kekurangan seharusnya tidak menjadi penghalang untuk mencapai kesuksesan. Lukisan Sadikin telah dipamerkan di banyak sekali negara di Eropa dan Amerika. Sadikin pun turut melanglang buana bersama lukisannya.<br><br>"Saya tidak penah meminta apa pun kepada siapa pun, termasuk biar orang lain menghargai saya. Saya selalu mengingatkan diri saya sendiri untuk tidak bertanya apa yang saya dapatkan, tapi apa yang sudah saya berikan. Dengan begitu, saya akan termotivasi untuk terus menghasilkan karya," tuturnya.<br><br>Selain Sadikin, ada pula pelukis yang menggunakan media watu akik, yaitu Kamiludin. Menurut Kamiludin, wangsit itu muncul alasannya ingin memanfaatkan bongkahan watu akik yang terbengkalai.<br><br>"Sebenarnya ini terobosan gres dalam dunia lukis. Saya memang sudah usang menjadi pelukis, namun perlu ada sesuatu berbeda yang bisa dijadikan materi lukisan," ujar Kamiludin.<br><br>Pria yang tinggal di daerah Candi Sidoarjo ini mengaku tak butuh waktu usang untuk memanfaatkan watu akik ini menjadi materi lukisannya. Dia tetap menggunakan konsep pemandangan pada lukisan gaya barunya ini.<br><br>Saat melukis, Kamiludin menggunakan sekitar 10-15 jenis watu dalam satu lukisan. Di antaranya watu pirus, pancawarna, watu ati ayam, dan giok. Batu-batu yang digunakan itu biasanya masih dalam bentuk bongkahan atau potongan-potongan.<br><br>"Saya harus bisa memilah jenis watu apa yang cocok untuk membentuk gunung, bangunan, dan pepohonan," terangnya.<br><br>Jika dalam bentuk bongkahan, beliau bisa memotong menggunakan gerinda menjadi belahan kecil dan ditempel di kanvas dengan lem G.<br><br>"Tapi bisa juga belahan watu itu dibentuk serbuk, gres kemudian ditempel di kanvas. Biasanya ini untuk bab maritim atau langit," katanya.<br><br>Di sudut lain, ada pula yang memamerkan lukisan dengan materi bulu unggas. Pelukisnya yaitu Susmiadi. Dia menggunakan tiga jenis bulu unggas yakni ayam, bebek, dan merpati.<br><br>"Dari bulu-bulu itu saya berimajinasi menciptakan lukisan. Kali ini yang dijual lukisan binatang semisal macan, cheetah, kuda, dan ayam. Pernah juga saya melukis potrait Bung Karno ukuran 3×1 meter menggunakan bulu," ujar Susmiadi.<br><br>Susmiadi mengaku mendapat bulu-bulu itu dari pedagang di pasar. Mulai pedagang ayam, bebek, hingga merpati.<br><br>"Stok bulu saya beli dari penjual di pasar. Bulu tak mesti sehat sehabis dicabut. Dapat satu ahad setelah dicabut, tetapi yang penting tak basah," ungkapnya.<br><br>Untuk diketahui, Pasar Seni Lukis Indonesia 2018 yang dibuka hingga 21 Oktober 2018 ini juga mendapat apresiasi dari Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur (Jatim) La Nyalla Mahmud Mattalitti.<br><br>La Nyalla pun mengucapkan terima kasih kepada penyelenggara PSLI. Menurutnya, dengan kesepakatan dan kontribusinya membantu pelukis membuka pasar baik dari dalam dan luar negeri.<br><br>"Selain untuk memperkuat kebudayaan kita, PSLI sanggup menarik mata dunia bahwa karya-karya seniman kita juga berkelas," kata La Nyalla.<br><br>Sementara itu, Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, 60 persen sektor pariwisata berasal dari budaya dan 30 persen dari alam. <br><br>"Tugasnya Kementerian Pariwisata yaitu lebih mempublikasikan dan mempromosikan biar wisatawan tiba ke Indonesia, khususnya ke festival lukisan ini," ucap Arief.<br><br>Arief menambahkan, PSLI sanggup pula menjadi ajang pariwisata. Menurutnya, pengunjung sanggup melihat secara eksklusif lukisan yang indah. <br><br>"Semua wisatawan yang suka lukisan akan tertarik. Mereka tidak hanya bisa menikmati saja menyerupai pameran. Tapi juga bisa memilikinya, alasannya lukisan di PSLI dijual," pungkasnya.<br><br><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Pelukis Disabilitas Pamer Karya Di Pasar Seni Lukis Indonesia

Jakarta - Pecinta seni wajib tiba ke Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI) 2018 di Jatim Expo, Surabaya. Dapat dijumpai karya seni dari para ...

Read more »

Serunya Delegasi Imf-Wb Wisata Kuliner Dan Berbusana Watak Bali

<center> <img alt="Foto: (Aditya Mardiastuti/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/16/d8854c04-eddf-49be-9c25-b27823f47ef4_169.jpeg?w=780&q=90" title="Foto: (Aditya Mardiastuti/detikTravel)"></center> <br/><b>Denpasar</b> - 53 Delegasi <a href=" " target="_blank">IMF-World Bank 2018</a> berkunjung ke pionir desa digital, Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar, Bali. Mereka juga merasakan jajanan khas Bali dan juga busana moral Bali.<br><br>Usai mendengarkan paparan soal aplikasi M-Desa Dangri Kangin, para delegasi ini disuguhi jajanan khas<a href=" " target="_blank"> Bali </a>, ada lak-lak hingga ketan hitam. Salah satu delegasi asal Mesir mengaku gres pertama kali merasakan jajanan tersebut.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Aditya Mardiastuti/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/16/28c1de07-209c-44af-a7cc-af27b114e0f6.jpeg?a=1 ">(Aditya Mardiastuti/detikTravel) Foto: undefined</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>"Makanan ini semuanya mengandung kelapa? Saya coba dengan dan tanpa gula, saya suka kemasannya dan enak. Saya paling suka yang ini (lak-lak) mungkin saya akan coba mencari resepnya," kata Noha Khder di kantor Desa Dangin Puri Kangin, <a href=" " target="_blank">Denpasar</a> , Bali, Selasa (16/10/2018).<br> <br>Noha mengaku terkesan dalam kunjungan perdananya ke Indonesia, khususnya Bali. Hal senada juga disampaikan Vincent Ribiere yang bekerja di Thailand yang sempat berfoto menggunakan busana moral Bali.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="(Aditya Mardiastuti/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/16/49f47835-3ae9-4af4-946c-176c44d0de37.jpeg?a=1 ">(Aditya Mardiastuti/detikTravel) Foto: undefined</div></div></td></tr></tbody></table></center><br>"Saya merasa besar hati menggunakan baju moral Bali. Pertama kali menggunakan baju menyerupai ini, tidak sulit digunakan dan rasanya sangat nyaman. Mungkin saya akan membawa beberapa baju untuk putri saya yang berusia satu tahun," tutur laki-laki berkebangsaan Prancis itu.<br><br>Ribiere juga bahagia menerima sambutan yang meriah dari warga setempat. Dia juga berjanji bakal segera kembali ke Bali untuk <a href=" " target="_blank">berwisata .</a><br><br>"Pengalaman pertama menggunakan busana moral ini tentu akan saya ingat, menerima sambutan meriah, Bali juga mempunyai daerah pantai yang indah, gunung, belum banyak destinasi yang kami kunjungi. Saya sangat ingin kembali ke Bali dengan keluarga," ucap Ribiere. <br><br><br><br><br><br><br><strong><strong>Tonton juga 'Saat Presiden Bank Dunia Naik Mobil Bekas Taksi di Bali':<br><br></strong></strong><p><a href=" " target="_blank" class="embed video20detik">[Gambas:Video 20detik]</a></p><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Serunya Delegasi Imf-Wb Wisata Kuliner Dan Berbusana Watak Bali

Denpasar - 53 Delegasi IMF-World Bank 2018 berkunjung ke pionir desa digital, Desa Dangin Puri Kangin, Denpasar, Bali. Mereka juga meras...

Read more »

Mau Liburan Ke Komodo Di Simpulan Tahun, Ini Pesan Buat Kamu

<center> <img alt="Turis yang sedang berfoto dengan komodo di Pulau Komodo (Afif/detikTravel)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2016/10/31/aae36475-dec6-48af-94b2-ee304ee7a6a0_169.jpg?w=780&q=90" title="Turis yang sedang berfoto dengan komodo di Pulau Komodo (Afif/detikTravel)"></center> <br/><b>Komodo</b> - Pulau Komodo di Labuan Bajo, NTT sudah jadi destinasi terkenal buat wisatawan. Apalagi di simpulan tahun, kunjungan wisatawan di sana lagi banyak-banyaknya.<br><br>Komodo ialah binatang purba yang hanya ada di Indonesia, tepatnya di dalam daerah Taman Nasional Komodo, Labuan Bajo, NTT. Wisatawan dapat melihat eksklusif dari akrab dan memotretnya kala berkunjung ke pulau-pulau di sana menyerupai Pulau Komodo dan Pulau Rinca.<br><br>Menurut Kepala Balai Taman Nasional Komodo Budhy Kurniawan kepada detikTravel, simpulan tahun biasanya lagi banyak-banyaknya wisatawan yang tiba ke Taman Nasional Komodo. Sudah banyak tur operator yang menjual paket wisata ke sana, tinggal sesuaikan dengan selera dan budget perjalanan.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>"Di simpulan tahun 2017 kemarin, 125 ribu wisatawan mengunjungi Taman Nasional Komodo. Tahun 2018 ini hingga September saja sudah 100 ribu, niscaya nanti lebih banyak," katanya kepada detikTravel, Selasa (16/10/2018).<br><br><strong>BACA JUGA:</strong> <span style="color: #ff0000;"><a href=" " target="_blank"><span style="color: #ff0000;">Coba Tebak, Panjang Maksimum Komodo Bisa Sampai Berapa Meter?</span></a></span><br><br>Banyak wisatawan yang ingin tau dengan komodo. Para ranger alias pemandu khsusus di sana yang akan menemani wisatawan ketika melihat komodo, bakal menjelaskan banyak informasi si Naga Purba tersebut.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Ranger pun bakal mengarahkan wisatawan untuk berfoto dengan komodo (Afif Farhan/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2016/10/28/dbe876de-dc4f-43a0-9743-2119b8345787.jpg?a=1">Ranger pun bakal mengarahkan wisatawan untuk berfoto dengan komodo (Afif Farhan/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Budhy hanya berpesan kepada wisatawan, semoga menjaga kelestarian alam di dalam daerah Taman Nasional Komodo. Simpel saja, menyerupai tidak membuang sampah sembarangan dan tidak membawa apapun ketika pulang.<br><br>"Komodo sudah jadi destinasi wisata dunia, alamnya indah. Kita semua harus dapat menjaganya, dengan cara patuhi hukum yang berlaku," tegas Budhy.<br><br>"Contoh kecil saja, tidak membuang sampah sembarangan. Itu sangat penting," lanjutnya menambahkan.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Komodo, binatang purba yang cuma ada di Indonesia (Afif Farhan/detikTravel)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2016/10/31/33b3a3d3-2d1c-44c6-ac94-3b771693b93f.jpg?a=1">Komodo, binatang purba yang cuma ada di Indonesia (Afif Farhan/detikTravel)</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Pihak Taman Nasional Komodo juga sudah berkoordinasi dengan para pelaku wisata, menyerupai travel agent dan guide. Mereka terus memperlihatkan imbauan perihal apa yang boleh dan dilarang wisatawan lakukan di Taman Nasional Komodo.<br><br>"Dengan seiiring peningkatan kunjungan, kita melaksanakan peningkatan pengawasan. Sekarang ada 2 pos gres diaktifkan yakni Pos Padar Selatan dan Pos Gili Lawa. Ada petugas di sana dan harapannya dapat monitoring," terang Budhy.<br><br>"Upaya-upaya untuk kesadaran dalam berwisata terus kita tingkatkan. Tentunya kita berharap semoga wisatawan yang datang, jadilah wisatawan yang beretika," pungkasnya.<br><br><br><br><br><br><strong><strong>Tonton juga 'Pemandangan Menawan di Puncak Bukit Cinta':<br><br></strong></strong><p><a href=" " target="_blank" class="embed video20detik">[Gambas:Video 20detik]</a></p><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

Travel News Mau Liburan Ke Komodo Di Simpulan Tahun, Ini Pesan Buat Kamu

Komodo - Pulau Komodo di Labuan Bajo, NTT sudah jadi destinasi terkenal buat wisatawan. Apalagi di simpulan tahun, kunjungan wisatawan di...

Read more »

Cuma Di Jepang, Desa Di Dalam Kawah Gunung Berapi!

<center> <img alt="Pulau Aogashima, Jepang (iStock)" class="" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/15/2b64fe4f-526f-4d22-94d2-eb6cfa5ecdc0_169.jpeg?w=780&q=90" title="Pulau Aogashima, Jepang (iStock)"></center> <br/><b> Aogashima</b> - Desa di Jepang ini terbilang unik tapi juga mengerikan. Letaknya ada di dalam kawah gunung berapi di sebuah pulau vulkanik. Greget banget nih.<br><br>Dihimpun detikTravel, Selasa (16/10/2018), namanya Desa Aogashima. Mungkin desa di Pulau Aogashima, <a href=" " target="_blank">Jepang</a> , dapat disebut sebagai yang paling berbahaya di dunia.<br><br>Bayangkan saja, desanya terletak di dalam sebuah kawah gunung berapi yang masih aktif. Padahal dapat saja <a href=" " target="_blank">gunung</a> berapi itu meletus kembali.<br><br><div class="clearfix"></div><center><div id='div-gpt-ad-1535945967916-0' style='height:250px; width:300px;'></div></center>Aogashima berjarak sekitar 358 kilometer dari bab selatan Tokyo. Saking terpencil dan sulit aksesnya, Desa Aogashima juga disebut sebagai <a href=" " target="_blank">pulau</a> paling terpencil di Kepulauan Izu.<br><br>Pulau Aogashima merupakan sebuah pulau dengan gunung api aktif di Laut Filipina tetapi masuk wilayah Jepang. Ada sekitar 170 penduduk yang tinggal di sana.<br><br><center><table align="center" class="pic_artikel_sisip_table"><tbody><tr><td><div class="pic_artikel_sisip" align="center"><div class="pic"><img alt="Pelabuhan di Pulau Aogashima (iStock)" src="https://akcdn.detik.net.id/community/media/visual/2018/10/15/d6d3a078-6cd1-49c7-9fbf-da90f1494592.jpeg?a=1 ">Pelabuhan di Pulau Aogashima (iStock) Foto: undefined</div></div></td></tr></tbody></table></center><br><br>Padahal pada tahun 1780, Gunung Aogashima pernah meletus dahsyat dan menewaskan hampir setengah dari 327 orang yang tinggal di sana. Mau tidak mau masyarakatnya harus mengungsi untuk menyelamatkan diri.<br><br>Yang bikin heran yaitu masyarakat yang melarikan diri malah kembali lagi ke Aogashima sekitar 50 tahun kemudian. Sudah sadar berbahaya, namun tetap saja dihuni.<br><br>Mungkin dapat dibilang jikalau Aogashima ini ibarat Gunung Krakatau di Indonesia. Tapi di balik ancaman letusan gunung api yang mungkin masih dapat terjadi, alam di Aogashima begitu hijau dan indah.<br><br>Letusan gunung api yang terdahulu memang menciptakan tanah menjadi lebih subur dan cantik untuk bercocok tanam. Mungkin itu alasannya, kenapa kawasan itu masih ditinggali masyarakat.<br><br>Apabila ingin berkunjung, Anda terlebih dulu harus menuju Hachijojima dari Bandara Haneda. Sesampainya di Hachijojima, Anda dapat menentukan antara moda transportasi feri dari pelabuhan atau naik helikopter.<br><br>Helikopter beroperasi setiap hari, sedangkan feri hanya hari Senin, Selasa, Kamis, dan Jumat. <a href="https:// https://www.detik.com/tag/wisatawan/" target="_blank">Traveler </a>berminat mengunjunginya?<br><br><br><br><br><br><strong><strong>Tonton juga 'Potret Kawah Gunung Agung dari Lensa Mata Langit':<br><br></strong></strong><p><a href=" " target="_blank" class="embed video20detik">[Gambas:Video 20detik]</a></p><b></b><div class="clearfix mb20"></div>

International Destinations Cuma Di Jepang, Desa Di Dalam Kawah Gunung Berapi!

Aogashima - Desa di Jepang ini terbilang unik tapi juga mengerikan. Letaknya ada di dalam kawah gunung berapi di sebuah pulau vulkanik. ...

Read more »